Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : ruangkara.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertempuran Sengit Melampaui Zaman (2)

15 Oktober 2023   10:00 Diperbarui: 15 Oktober 2023   10:39 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Fisik vs E-Book

Alih-alih perkembangan digital
Beberapa masih terlena dengan aroma khas-sejuk kertas putih
Masing-masing menunduk
Sibuk dengan dunianya

Sama-sama menggunakan jari
Yang satu asik scroll kiri kanan
Yang lainya sibuk membolak-balik

Oh bacaan, apakah dirimu masih bergantung pada kualitas?
Ketika kuantitas melampaui kesejatian dirimu?. 

###

Hidupnya tanpa Aturan

Suasana panas penuh pertimbangan dijejerkan antara persimpangan
Lampu merah, lampu kuning, kemudian hijau
Semua jalan bersama-sama tanpa petunjuk arah
"Dasar goblok, lampu merah woi. Sudah tua tapi tidak paham aturan"
Teriak pemuda handal sok pandai ini
Padahal helm tidak terpasang

Inilah wajah negeri ini
Karut marut lalu lintas hadir selalu
Sudah wajar sering terjadi
Ingin menegur tapi tak enak hati
Melihat wajahnya yang terkantuk-kantuk
Keriputnya, tak mampu bertahan di hadapan teriknya panas kehidupan
Lelah menanti keluarga di rumah
Tanpa peduli salip menyalip, asal sampai duluan. 

Note: Kalau ingin membaca bagian pertama silahkan kunjungi blog pribadi saya di ruangkara.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun