Mohon tunggu...
Ardi Winata Tobing
Ardi Winata Tobing Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk mengingat.

Prokopton.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Audio Book: Tips dan Perdebatan

11 April 2022   21:19 Diperbarui: 11 April 2022   21:22 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sensasi yang sama coba direplikasi oleh e-book lewat pencatuman jumlah halaman secara digital atau durasi baca pada audio book. Akan tetapi, itu tentu tak sebaik pengaruh kesadaran posisi yang dibangun oleh buku cetak di benak kita.

Selain itu (dan ini saya juga rasakan) fokus saat mendengar audio book juga lebih mudah teralih dibanding membaca buku fisik. Jika di buku tradisional kita bisa mengulang kembali bagian yang terlewat dengan membolak-balik halaman, namun akan terasa lebih ganjil dan sedikit merepotkan jika hal yang sama kita lakukan pada audio book. Karena tentu saja sulit mengamit detik, menit atau jam bagian yang kita ingin baca ulang, walau hal ini sedikit teratasi dengan fitur bookmark.

Namun hal yang menarik ada bagian kesimpulan artikel. Jika Anda mendengarkan audio book untuk bersantai---bukan untuk bekerja atau belajar---perbedaan manfaat antara buku audio dan buku cetak mungkin tak begitu jomplang.

Semua perdebatan itu saya kembalikan dalam satu pertanyaan: bagaimana menurut Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun