Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Ajarkan Anak Makan-Makanan Kemasan Setiap Hari!

1 Februari 2025   08:03 Diperbarui: 1 Februari 2025   09:37 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan kemasan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dengan jadwal yang padat, orang tua sering kali memilih makanan siap saji sebagai solusi cepat untuk mengisi kebutuhan nutrisi keluarga. Namun, apakah Anda tahu dampak jangka panjang dari kebiasaan ini, terutama bagi anak-anak? Artikel ini akan membahas mengapa kebiasaan memberikan makanan kemasan setiap hari kepada anak perlu dihindari, serta bagaimana memulai pola makan yang lebih sehat.

Apa Itu Makanan Kemasan?

Makanan kemasan adalah produk yang diproses dan dikemas untuk memperpanjang masa simpannya. Contoh makanan ini meliputi:

  • Mi instan
  • Snack ringan seperti keripik dan biskuit
  • Minuman manis dalam kemasan
  • Sosis atau nugget beku
  • Cereal sarapan dengan gula tinggi

Walaupun praktis, makanan kemasan sering kali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan perasa buatan, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Kandungan Berbahaya dalam Makanan Kemasan

Gula Tambahan

Banyak makanan kemasan, terutama minuman ringan dan snack, mengandung gula tambahan yang sangat tinggi. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas, kerusakan gigi, hingga risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak.

Sodium Berlebihan

Makanan seperti mi instan dan keripik biasanya mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Konsumsi sodium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi sejak dini.

Lemak Trans dan Lemak Jenuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun