Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggali Wawasan Melalui Peran Bank Tanah bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia

24 Januari 2025   13:21 Diperbarui: 24 Januari 2025   13:21 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://anggaraksalaw.com/2023/04/17/bank-tanah-sebagai-pengelola-tanah-terlantar)

Indonesia, dengan luas wilayah yang mencapai lebih dari 1,9 juta kilometer persegi, memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Namun, dinamika pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang pesat sering kali menciptakan tantangan dalam pengelolaan tanah. Salah satu solusi strategis yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia adalah pembentukan Badan Bank Tanah, sebuah lembaga yang memiliki mandat khusus untuk mengelola tanah demi kepentingan masyarakat luas.

Sejarah Pembentukan Badan Bank Tanah

Gagasan tentang pengelolaan tanah secara terpusat sebenarnya bukanlah hal baru. Pada era kolonial, pemerintah Belanda telah menerapkan sistem agraria yang dikenal dengan Agrarische Wet 1870. Sistem ini menjadi dasar hukum bagi eksploitasi tanah oleh pemerintah kolonial dan perusahaan swasta, yang sering kali mengabaikan hak masyarakat adat. Selepas kemerdekaan, Indonesia memperkenalkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, yang menjadi tonggak pengaturan agraria di tanah air.

Meski UUPA 1960 bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam pengelolaan tanah, tantangan seperti konflik agraria, ketimpangan penguasaan tanah, dan maraknya alih fungsi lahan tetap menjadi persoalan yang belum sepenuhnya teratasi. Dalam upaya menjawab tantangan ini, pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja membentuk Badan Bank Tanah. Lembaga ini kemudian diresmikan pada tahun 2021 dengan landasan hukum yang jelas, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2021.

Peran dan Fungsi Utama Badan Bank Tanah

(https://banktanah.id)
(https://banktanah.id)
Badan Bank Tanah memiliki beberapa peran strategis yang diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan terkait pengelolaan tanah di Indonesia. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

Pengelolaan dan Distribusi Tanah
Badan Bank Tanah bertugas untuk mengelola tanah-tanah yang tidak dimanfaatkan secara optimal, termasuk tanah terlantar dan tanah negara. Lahan-lahan ini kemudian didistribusikan untuk kepentingan publik, seperti pembangunan infrastruktur, perumahan rakyat, dan fasilitas umum lainnya.

Penyelesaian Konflik Agraria
Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia adalah konflik agraria, yang sering kali melibatkan masyarakat adat, petani, dan perusahaan besar. Badan Bank Tanah berperan sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan pendekatan yang adil dan berbasis hukum.

Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Dalam era perubahan iklim, penggunaan lahan yang berkelanjutan menjadi sangat penting. Badan Bank Tanah memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pengelolaan tanah mendukung pembangunan berwawasan lingkungan.

Mendukung Reforma Agraria
Reforma agraria merupakan salah satu program strategis pemerintah untuk mengurangi ketimpangan penguasaan tanah. Badan Bank Tanah menjadi instrumen kunci dalam mendistribusikan tanah kepada masyarakat miskin, petani, dan kelompok-kelompok rentan lainnya.

Dampak bagi Kehidupan Masyarakat

Kehadiran Badan Bank Tanah membawa harapan baru bagi masyarakat Indonesia. Berikut beberapa dampak positif yang diharapkan:

Akses terhadap Perumahan
Salah satu permasalahan besar di perkotaan adalah tingginya harga tanah, yang membuat banyak masyarakat tidak mampu memiliki rumah. Badan Bank Tanah dapat menyediakan lahan dengan harga terjangkau untuk pembangunan perumahan rakyat.

Peningkatan Kesejahteraan Petani
Dengan redistribusi tanah kepada petani kecil, produktivitas pertanian dapat meningkat. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.

Pengurangan Ketimpangan Sosial
Ketimpangan dalam penguasaan tanah sering kali menjadi sumber ketidakadilan sosial. Melalui program reforma agraria yang didukung Badan Bank Tanah, ketimpangan ini dapat dikurangi secara signifikan.

Mendorong Investasi
Dengan ketersediaan lahan yang dikelola secara profesional, iklim investasi di Indonesia dapat menjadi lebih kondusif. Hal ini akan membuka lebih banyak peluang kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tantangan yang Dihadapi

Meski memiliki potensi besar, Badan Bank Tanah tidak luput dari tantangan. Beberapa di antaranya meliputi:

Transparansi dan Akuntabilitas
Dalam pengelolaan tanah yang melibatkan banyak pihak, transparansi menjadi kunci utama. Kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang harus dihindari agar kepercayaan publik tetap terjaga.

Sinkronisasi dengan Kebijakan Daerah
Mengingat Indonesia adalah negara dengan sistem desentralisasi, kebijakan Badan Bank Tanah harus selaras dengan rencana tata ruang wilayah di tingkat daerah.

Resistensi dari Pihak-Pihak Tertentu
Redistribusi tanah sering kali menimbulkan resistensi, terutama dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. Badan Bank Tanah perlu memastikan bahwa proses ini dilakukan secara adil dan berlandaskan hukum.

Pengelolaan Data yang Terintegrasi
Salah satu kelemahan dalam pengelolaan tanah di Indonesia adalah kurangnya data yang terintegrasi. Badan Bank Tanah harus membangun sistem informasi yang andal untuk mendukung tugasnya.

Studi Kasus: Keberhasilan dan Pembelajaran

Di beberapa negara lain, konsep bank tanah telah berhasil diterapkan. Misalnya, di Belanda, Land Bank digunakan untuk mengelola lahan pertanian dan melindungi kawasan hijau. Sementara itu, di Korea Selatan, Land Readjustment Project membantu menciptakan kawasan perkotaan yang lebih teratur dan berkelanjutan. Pembelajaran dari negara-negara ini dapat menjadi inspirasi bagi Badan Bank Tanah di Indonesia.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap negara memiliki konteks sosial, ekonomi, dan budaya yang berbeda. Oleh karena itu, strategi yang diadopsi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

Masa Depan Badan Bank Tanah

Dalam beberapa tahun ke depan, peran Badan Bank Tanah akan semakin krusial, terutama dalam menghadapi tantangan urbanisasi, perubahan iklim, dan ketimpangan sosial. Dengan dukungan pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, lembaga ini memiliki potensi untuk menjadi pilar penting dalam pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Kunci keberhasilan Badan Bank Tanah terletak pada kolaborasi, inovasi, dan komitmen untuk menciptakan keadilan sosial. Dengan demikian, visi untuk menjadikan tanah sebagai sumber kehidupan bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud.

Dengan melihat sejarah, peran, dan tantangan yang dihadapi, Badan Bank Tanah bukan hanya sebuah lembaga, tetapi sebuah harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Melalui pengelolaan tanah yang bijaksana, kita dapat membangun masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan berdaya saing di kancah global.

#SalamLiterasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun