Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Hal Yang Perlu Dipahami Seorang Penulis Pemula untuk Menciptakan Tulisan yang Berkualitas Namun Tidak Membosankan

3 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   19:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.idntimes.com/life/career/peter-eduard/tips-jadi-penulis-berkualitas-c1c2)

Bagi seorang penulis pemula, menciptakan tulisan yang berkualitas dan menarik pembaca bisa menjadi tantangan. Menulis bukan sekadar menyusun kata, tetapi juga bagaimana menyampaikan ide secara efektif, menggugah emosi, dan mempertahankan perhatian pembaca hingga akhir. Berikut adalah lima hal penting yang perlu dipahami oleh penulis pemula agar mampu menghasilkan tulisan yang berkualitas namun tidak membosankan.

1. Pahami Target Pembaca Anda

Sebelum mulai menulis, penting untuk mengetahui siapa target pembaca Anda. Apakah Anda menulis untuk remaja, dewasa, atau profesional?

Menurut survei HubSpot (2023), 73% pembaca cenderung membaca artikel yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Langkah awal ini membantu Anda menentukan gaya bahasa, nada, dan informasi yang relevan untuk disampaikan. Sebagai contoh, jika menulis untuk remaja, gunakan bahasa yang santai dengan referensi budaya populer. Sebaliknya, untuk audiens profesional, gunakan bahasa formal dan data yang kuat untuk mendukung argumen Anda.

2. Tentukan Gaya Penulisan yang Unik

Gaya penulisan adalah ciri khas yang membuat tulisan Anda berbeda dari yang lain. Sebagai penulis pemula, penting untuk bereksperimen dengan berbagai gaya hingga menemukan yang paling cocok.

Tips:
Gunakan kalimat aktif untuk memberikan kesan dinamis.
Hindari pengulangan kata yang tidak perlu.
Manfaatkan metafora atau analogi untuk menggambarkan ide-ide kompleks.

Dalam penelitian oleh Nielsen Norman Group (2022), tulisan dengan gaya narasi yang unik mendapatkan waktu baca lebih lama hingga 40% dibandingkan tulisan dengan struktur standar.


3. Gunakan Struktur Tulisan yang Jelas dan Mengalir

Struktur tulisan yang baik memudahkan pembaca untuk memahami ide yang disampaikan. Biasanya, tulisan yang menarik terdiri dari tiga bagian utama: pembukaan, isi, dan penutup.

Pembukaan: Tarik perhatian pembaca dengan fakta mengejutkan, pertanyaan retoris, atau kutipan inspiratif.
Isi: Kembangkan ide utama dengan argumen yang logis dan mendalam.
Penutup: Akhiri tulisan dengan kesimpulan atau ajakan yang mengesankan.

Menurut Content Marketing Institute (2024), 68% pembaca menghentikan bacaan jika tulisan tidak memiliki alur yang jelas. Oleh karena itu, pastikan setiap paragraf saling terhubung dan mendukung ide utama tulisan.


4. Gunakan Data dan Fakta untuk Mendukung Argumen

Tulisan yang berkualitas membutuhkan data dan fakta untuk memperkuat argumen. Hal ini memberikan kredibilitas pada tulisan Anda sekaligus meningkatkan kepercayaan pembaca.

Contoh: Jika menulis tentang pentingnya membaca buku, sertakan data seperti:
"Sebuah studi oleh Pew Research Center (2022) menunjukkan bahwa orang yang membaca buku minimal satu kali seminggu memiliki kemampuan berpikir analitis 20% lebih baik dibandingkan mereka yang jarang membaca."
Namun, pastikan data yang digunakan berasal dari sumber terpercaya dan relevan dengan topik tulisan.

5. Perhatikan Teknik Penyuntingan dan Revisi

Seorang penulis yang baik adalah seorang editor yang andal. Tulisan pertama biasanya masih perlu banyak perbaikan, baik dari segi tata bahasa, alur cerita, maupun gaya penulisan.

Langkah Revisi:

Bacalah tulisan Anda dengan suara lantang untuk memastikan aliran kalimat terasa alami.
Hapus kata atau kalimat yang tidak relevan.
Mintalah orang lain membaca dan memberikan masukan.

Grammarly (2023) melaporkan bahwa tulisan yang telah melalui tiga kali revisi memiliki tingkat keterbacaan hingga 50% lebih tinggi dibandingkan tulisan yang hanya direvisi sekali.

Menulis adalah keterampilan yang dapat diasah dengan latihan dan pembelajaran berkelanjutan. Dengan memahami target pembaca, menentukan gaya penulisan yang unik, menggunakan struktur yang jelas, mendukung argumen dengan data, dan melakukan revisi yang teliti, seorang penulis pemula dapat menciptakan tulisan yang berkualitas dan menarik. Ingatlah bahwa proses menulis membutuhkan waktu dan ketekunan, jadi jangan takut untuk mencoba dan terus berkembang.
"Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah membuat pembaca lupa bahwa mereka sedang membaca."
#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun