Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semangat ya Nak, Kamu Itu Istimewa Nak!

22 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:48 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.hadila.co.id/semua-anak-istimewa-ini-dia-10-tips-istimewakan-buah-hati)

Sering kali, kita lebih fokus pada hasil dibandingkan proses. Misalnya, ketika anak mendapat nilai rendah, reaksi spontan adalah rasa kecewa. Padahal, proses yang dilalui anak dalam belajar lebih penting. Memberikan apresiasi pada usaha anak, seperti "Ibu bangga kamu sudah berusaha keras!" akan lebih membangun kepercayaan diri mereka.

Menurut psikolog Carol Dweck, yang mempopulerkan konsep growth mindset, anak-anak yang diajarkan untuk menghargai proses cenderung lebih tahan terhadap kegagalan dan lebih percaya diri untuk mencoba hal baru. Mereka percaya bahwa kemampuan dapat dikembangkan dengan usaha, bukan sesuatu yang tetap.

2. Berikan Pengalaman yang Beragam

Memberikan berbagai pengalaman kepada anak membantu mereka menemukan minat dan bakatnya. Jangan hanya terpaku pada kegiatan akademis; dorong anak untuk mencoba olahraga, seni, musik, atau kegiatan sosial. Semakin banyak pengalaman, semakin besar peluang anak menemukan apa yang mereka sukai dan kuasai.

3. Jadilah Pendengar yang Baik

Komunikasi yang baik adalah kunci membangun kepercayaan diri anak. Dengarkan cerita, keluhan, atau kebahagiaan mereka dengan penuh perhatian. Dengan merasa didengar, anak-anak akan merasa dihargai dan lebih percaya diri untuk mengekspresikan diri.

4. Ajarkan Nilai Kegagalan

Anak-anak perlu memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Ceritakan kisah tentang tokoh sukses yang mengalami banyak kegagalan sebelum berhasil. Misalnya, Thomas Edison yang membutuhkan ribuan percobaan sebelum menemukan bola lampu. Ajarkan anak bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan langkah menuju kesuksesan.

Menghargai Keunikan Anak dengan Penuh Kasih Sayang

Sebuah studi dari Harvard University menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan kasih sayang dan dukungan emosional cenderung memiliki tingkat kebahagiaan dan kesuksesan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan apresiasi yang tulus pada setiap keunikan anak.

Kata-kata penyemangat sederhana seperti "Kamu luar biasa dengan caramu sendiri," atau "Jangan khawatir, Nak, kamu pasti bisa!" bisa memberikan dampak besar pada psikologis anak. Kata-kata positif ini menjadi fondasi kepercayaan diri yang akan mereka bawa sepanjang hidup.

Kesimpulan: Anak Kita, Bintang yang Selalu Bersinar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun