Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tewasnya Bocah Kelas 3 SD di Subang Akibat Bullying Kakak Kelas, Tamparan Keras Untuk Dunia Pendidikan Indonesia?

10 Desember 2024   08:18 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:10 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.detik.com/jabar/berita/d-7656936/tragedi-di-sdn-jayamukti-bocah-9-tahun-tutup-usia-akibat-bully)

Albi Ruffi Ozora (9 tahun), bocah SD kelas 3 yang bersekolah di SDN Jayamukti, Subang, Jawa Barat harus mendapatkan kejadian tragis yang bahkan sampai merenggut nyawanya. Sekolah yang harusnya menjadi rumah kedua ternyaman setelah rumah pribadinya, kini justru menjadi tempat terburuk yang bagaikan neraka bagi Albi. Abi dinyatakan meningal dunia usai mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang.

Berdasarkan keterangan keluarga korban sebagaimana yang berhasil dihimpun dari Tribunnews, Albi sempat mengeluhkan sakit yang luar biasa di bagian kepala dan mengalami muntah-muntah. Sebelum tak sadarkan diri, Albi juga mengaku dipukul oleh tiga kakak kelasnya, yakni M, D, dan O yang merupakan siswa kelas 4 dan 5 di sekolah yang sama.

Selain itu, keterangan dari Kepsek SDN Jaya Mukti juga menyatakan bahwa pihaknya baru mengetahui kabar dari Albi yang dirawat di rumah sakit setelah seminggu dirawat. Bahkan pihak sekolah juga menduga bahwa perundungan terjadi di luar lingkungan sekolah.

Lebih lanjut, berdasarkan keterangan pihak rumah sakit. Pasien atas nama Albi Ruffi Ozora megalami koma dan tidak sadarkan diri. Bahkan diketahui, Albi juga mengalami luka berupa pendarahan di otak yang menyebabkan kondisi koma.

Meninggalnya Albi akibat perundungan yang dilakukan kakak kelasnya di sekolah, merupakan kejadian yang seharusnya tidak terjadi apalagi di dunia pendidikan. Sekolah dan pihak-pihak terkait seakan tak punya mata untuk terus memonitoring kejadian bullying yang seakan dianggap sepele terjadi di kalangan siswa sekolah dasar.

(https://www.rri.co.id/daerah/1145701/bocah-korban-perundungan-meninggal-ini-sikap-bupati-subang)
(https://www.rri.co.id/daerah/1145701/bocah-korban-perundungan-meninggal-ini-sikap-bupati-subang)

Lebih lanjut, kabar meninggalnya siswa sekolah dasar di Subang tersebut juga sampai di telinga PJ Bupati Subang yakni Dr. Drs. Imran, M.Si. MA.Cd, mengonfirmasi bahwa pihaknya mengecam tindakan tersebut dan langsung menonaktifkan kepala SDN 3 Jayamukti.  Menurutnya, kejadian tersebut adalah peringatan keras bagi dunia pendidikan kabupaten Subang untuk tidak lagi ada perundungan yang terjadi di sekolah.

Sementara dari pihak kepolisian, seperti yang dikutip oleh Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu menyatakan, terdapat pendarahan di bagian otak korban, namun pihaknya masih menunggu hasil autopsi. Untuk proses hukum, menurut Ariek akan dilakukan penanganan khusus mengingat terduga pelaku masih berusia di bawah 12 tahun dimana peradilan akan berpedoman pada Undang-Undang Anak Nomor 11 tahun 2012 dan PP Nomor 65 Tahun 2015.

Tamparan Keras bagi Dunia Pendidikan Indonesia khususnya Pemerintah dan Guru di Sekolah

(https://www.tintahijau.com/megapolitan/kepala-dinas-dikbud-subang-akan-evaluasi-menyeluruh-atas-tragedi-bullying-pelajar-berujung-maut)
(https://www.tintahijau.com/megapolitan/kepala-dinas-dikbud-subang-akan-evaluasi-menyeluruh-atas-tragedi-bullying-pelajar-berujung-maut)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun