Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masih Tak Banyak Bakat Pesepakbola Asia Tenggara yang Menembus Benua Eropa, Apa Sebabnya?

3 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, regulasi juga memainkan peran penting. Banyak liga di Eropa, seperti Premier League, memiliki aturan ketat terkait izin kerja dan kuota pemain asing. Pemain dari Asia Tenggara yang negaranya tidak memiliki peringkat FIFA tinggi sering kali sulit mendapatkan izin bermain.

Potensi untuk Masa Depan
Meski banyak tantangan, ada beberapa tanda positif bahwa situasi ini mulai berubah. Semakin banyak akademi sepak bola di Asia Tenggara yang bekerja sama dengan klub-klub Eropa untuk meningkatkan standar pelatihan. Contohnya, akademi sepak bola di Vietnam telah menjalin kerja sama dengan klub-klub dari Jerman dan Inggris.

Selain itu, dengan semakin berkembangnya media sosial dan teknologi, pemain Asia Tenggara kini memiliki platform untuk memamerkan bakat mereka ke audiens yang lebih luas. Keberhasilan pemain seperti Chanathip Songkrasin dan Witan Sulaeman, meskipun belum sepenuhnya di liga top Eropa, dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Kesimpulan

Minimnya pemain Asia Tenggara di sepak bola Eropa adalah hasil dari kombinasi faktor, mulai dari kurangnya infrastruktur dan eksposur internasional hingga tantangan mentalitas dan regulasi. Namun, dengan meningkatnya kesadaran dan investasi dalam pengembangan pemain muda, kawasan ini memiliki potensi untuk menciptakan generasi pesepakbola yang mampu bersaing di panggung global.

Jika negara-negara Asia Tenggara dapat mengatasi hambatan ini, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, kita akan melihat lebih banyak pemain dari kawasan ini yang bersinar di liga-liga top Eropa. Tantangannya adalah bagaimana mengubah potensi menjadi prestasi konkret.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun