Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Waspada, Predator Bullying di Sekolah itu Masih Ada!

2 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Literasi Anti-Bullying
Sekolah perlu menyelenggarakan program pendidikan anti-bullying yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan staf. Pemahaman tentang apa itu bullying, dampaknya, dan cara melaporkannya sangat penting.
Membentuk Tim Khusus
Sekolah dapat membentuk tim penanganan bullying yang terdiri dari guru, konselor, dan perwakilan siswa untuk memantau dan menangani kasus yang terjadi.
Melibatkan Orang Tua
Orang tua harus dilibatkan dalam upaya pencegahan bullying dengan memberikan pemahaman tentang tanda-tanda anak menjadi korban atau pelaku bullying.
Menyediakan Saluran Pengaduan yang Aman
Korban bullying harus merasa aman untuk melapor tanpa khawatir akan pembalasan. Saluran pengaduan anonim atau konseling individual bisa menjadi solusi.
Penggunaan Teknologi Positif
Teknologi harus diarahkan untuk mendukung lingkungan yang positif di sekolah. Misalnya, menggunakan platform daring untuk kampanye anti-bullying atau pelaporan insiden bullying.
Mengubah Budaya, Memutus Rantai

Lebih dari sekadar menangani kasus perundungan, hal yang paling penting adalah mengubah budaya sekolah agar lebih inklusif dan suportif. Sekolah harus menjadi tempat di mana setiap siswa merasa diterima tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau kondisi mereka.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan memperkuat pendidikan karakter di sekolah. Nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan kerja sama harus diajarkan sejak dini melalui kegiatan sehari-hari maupun kurikulum formal. Ketika siswa diajarkan untuk saling menghormati, peluang terjadinya bullying akan berkurang.

Kesimpulan

Bullying, terutama yang dilakukan oleh predator bullying, adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian semua pihak. Dampak negatifnya tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga memengaruhi iklim pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, bebas dari perundungan, dan mendukung perkembangan anak secara holistik.

Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang untuk membangun karakter generasi mendatang. Mari bersama-sama menciptakan sekolah yang menjadi zona aman, bukan ladang bagi predator bullying untuk terus beraksi. Waspada dan bertindaklah sekarang, demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik!

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun