"Ada kebutuhan mendesak untuk melibatkan generasi muda dalam politik dengan cara yang kreatif dan relevan dengan gaya hidup mereka," kata Anita Wahid, seorang aktivis pemuda. "Media sosial, misalnya, bisa menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan anak muda."
6. Pengaruh Kampanye Hitam dan Disinformasi
Kampanye hitam dan penyebaran informasi yang menyesatkan (hoaks) menjelang pemilu juga berkontribusi pada meningkatnya golput. Ketika masyarakat dibombardir oleh narasi negatif tentang kandidat atau proses pemilu, kepercayaan mereka terhadap sistem demokrasi bisa menurun. Sebuah studi oleh Cek Fakta Indonesia pada 2019 menunjukkan bahwa 64% masyarakat terpapar informasi palsu selama periode kampanye, yang sebagian besar berisi narasi negatif tentang kandidat tertentu.
Kesimpulan
Fenomena golput mencerminkan berbagai permasalahan yang ada dalam sistem demokrasi, mulai dari kekecewaan terhadap sistem politik hingga kurangnya edukasi politik. Meskipun golput adalah hak yang sah, tingginya angka golput dapat mengancam legitimasi pemerintah yang terpilih.
Untuk mengatasi fenomena ini, dibutuhkan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat sipil, dan media. Pendidikan politik yang inklusif, peningkatan kualitas kandidat, serta penguatan transparansi dalam proses politik adalah langkah-langkah yang perlu diambil. Sebagaimana dikatakan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, "Demokrasi tidak hanya tentang hak untuk memilih, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk terlibat secara aktif dalam proses politik."
#SalamLiterasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI