Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pentingnya Memahami Cara Mengelola Keuangan yang Baik Bagi Seseorang yang Baru Bekerja

15 November 2024   14:24 Diperbarui: 15 November 2024   14:40 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencapai dunia kerja adalah pencapaian yang membanggakan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang baru lulus dari pendidikan formal. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh individu yang baru saja memasuki dunia kerja adalah bagaimana mengelola keuangan mereka dengan bijak. Sayangnya, banyak yang tidak memiliki pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi, yang dapat berakibat pada kesulitan keuangan di masa depan. Artikel ini akan membahas pentingnya pengetahuan dasar mengelola keuangan bagi seseorang yang baru bekerja, disertai dengan teori keuangan dan data pendukung.

1. Mengapa Pengetahuan Dasar Mengelola Keuangan Penting?

Bagi individu yang baru bekerja, gaji pertama sering kali menjadi sumber kebanggaan dan kebebasan finansial pertama. Namun, tanpa pengetahuan dasar tentang keuangan, uang tersebut bisa cepat habis tanpa ada rencana yang jelas untuk masa depan. Mengelola keuangan pribadi adalah kemampuan penting yang dapat membantu seseorang mencapai stabilitas finansial jangka panjang.

Menurut teori manajemen keuangan pribadi, ada tiga pilar utama yang perlu dipahami, yaitu: pendapatan, pengeluaran, dan tabungan/investasi. Seseorang perlu memahami bagaimana caranya menyeimbangkan ketiga aspek ini untuk mencapai kesejahteraan finansial. Tanpa pengetahuan yang memadai, individu yang baru bekerja rentan terhadap pengeluaran impulsif dan gaya hidup boros, yang dapat menyebabkan masalah keuangan serius di kemudian hari.

2. Data Tentang Literasi Keuangan di Indonesia

Menurut survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya mencapai 49,68%. Artinya, kurang dari separuh penduduk Indonesia memiliki pemahaman yang baik tentang konsep keuangan dasar. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa generasi muda (terutama yang berusia 18-25 tahun) memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. Padahal, kelompok usia ini adalah mereka yang baru memasuki dunia kerja dan sangat membutuhkan pengetahuan keuangan untuk mengelola pendapatan pertama mereka.

Data ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan literasi keuangan, terutama bagi mereka yang baru memulai karier profesional. Tanpa pengetahuan yang memadai, individu cenderung mengalami masalah seperti utang kartu kredit yang menumpuk, tidak memiliki dana darurat, atau bahkan tidak memiliki perencanaan pensiun yang memadai.

3. Teori dan Strategi Dasar Mengelola Keuangan

Berikut ini adalah beberapa teori dan strategi dasar yang bisa diterapkan oleh seseorang yang baru bekerja:

a. Prinsip 50/30/20
Teori ini diperkenalkan oleh Elizabeth Warren, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama:

50% untuk kebutuhan (seperti biaya hidup, transportasi, dan tagihan),
30% untuk keinginan (hiburan, belanja, dll.),
20% untuk tabungan atau investasi.
Dengan mengikuti prinsip ini, seseorang dapat memastikan bahwa mereka menabung secara konsisten setiap bulan, sambil tetap memiliki ruang untuk menikmati hasil kerja keras mereka.

b. Teori Dana Darurat
Menurut pakar keuangan Dave Ramsey, setiap orang perlu memiliki dana darurat yang setara dengan 3-6 bulan pengeluaran. Dana ini penting untuk melindungi individu dari situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis yang tidak terduga. Bagi seseorang yang baru bekerja, membangun dana darurat ini seharusnya menjadi prioritas sebelum memikirkan investasi besar.

c. Teori "Pay Yourself First"
Ini adalah konsep yang populer dalam literasi keuangan, yang menekankan pentingnya menabung sebelum membelanjakan uang. Setiap kali menerima gaji, sisihkan terlebih dahulu persentase tertentu (misalnya 10-20%) untuk tabungan atau investasi, sebelum mengalokasikan uang untuk kebutuhan dan keinginan lainnya.

4. Manfaat Jangka Panjang dari Mengelola Keuangan dengan Baik

Mengelola keuangan dengan baik sejak dini memiliki berbagai manfaat, di antaranya:

Stabilitas Finansial
Dengan mengelola keuangan secara bijak, individu dapat menghindari utang yang tidak perlu dan mencapai stabilitas finansial lebih cepat. Menurut survei dari Bank Indonesia, sekitar 70% penduduk Indonesia yang memiliki masalah keuangan mengaku tidak memiliki rencana keuangan yang jelas.
Membangun Aset dan Kekayaan
Menabung dan berinvestasi sejak dini memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan kekuatan bunga majemuk. Semakin awal seseorang memulai investasi, semakin besar potensi pertumbuhan aset yang dimiliki.
Persiapan Masa Depan
Mengelola keuangan dengan baik juga berarti mempersiapkan masa depan, seperti dana pensiun atau rencana pendidikan anak. Menurut data dari World Bank, hanya 10% pekerja di Indonesia yang memiliki rencana pensiun yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum sadar akan pentingnya mempersiapkan masa depan sejak dini.

5. Tips Praktis untuk Mengelola Keuangan bagi Pemula

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu individu yang baru bekerja untuk memulai perjalanan finansial mereka dengan baik:

Buat Anggaran Bulanan
Anggaran membantu memantau pengeluaran dan memastikan uang tidak habis tanpa disadari. Gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet sederhana untuk melacak pendapatan dan pengeluaran.
Hindari Utang Konsumtif
Jangan tergoda untuk menggunakan kartu kredit secara berlebihan. Jika digunakan, pastikan untuk melunasi tagihan tepat waktu untuk menghindari bunga yang tinggi.
Mulai Investasi Kecil-kecilan
Manfaatkan instrumen investasi yang mudah diakses seperti Reksa Dana atau Saham. Mulai dengan nominal kecil, lalu tingkatkan investasi seiring dengan meningkatnya pengetahuan.
Belajar dari Sumber Terpercaya
Meningkatkan literasi keuangan dapat dilakukan dengan membaca buku, mengikuti seminar, atau menggunakan platform edukasi online seperti Kursus Pintar atau Finansialku.

Kesimpulan

Pengetahuan dasar mengelola keuangan sangat penting bagi seseorang yang baru bekerja. Tanpa pemahaman yang baik tentang keuangan, seseorang dapat terjebak dalam masalah keuangan yang sulit diatasi. Dengan menerapkan strategi dasar seperti prinsip 50/30/20, membangun dana darurat, dan berinvestasi sejak dini, individu dapat mencapai stabilitas finansial dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

Investasi dalam pengetahuan keuangan adalah investasi terbaik yang dapat dilakukan oleh seseorang yang baru memulai kariernya. Jangan biarkan kebebasan finansial pertama Anda berakhir dengan penyesalan karena kurangnya perencanaan. Dengan pengetahuan dan disiplin yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa pendapatan pertama Anda adalah awal dari perjalanan finansial yang sukses.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun