Mencapai dunia kerja adalah pencapaian yang membanggakan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang baru lulus dari pendidikan formal. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh individu yang baru saja memasuki dunia kerja adalah bagaimana mengelola keuangan mereka dengan bijak. Sayangnya, banyak yang tidak memiliki pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi, yang dapat berakibat pada kesulitan keuangan di masa depan. Artikel ini akan membahas pentingnya pengetahuan dasar mengelola keuangan bagi seseorang yang baru bekerja, disertai dengan teori keuangan dan data pendukung.
1. Mengapa Pengetahuan Dasar Mengelola Keuangan Penting?
Bagi individu yang baru bekerja, gaji pertama sering kali menjadi sumber kebanggaan dan kebebasan finansial pertama. Namun, tanpa pengetahuan dasar tentang keuangan, uang tersebut bisa cepat habis tanpa ada rencana yang jelas untuk masa depan. Mengelola keuangan pribadi adalah kemampuan penting yang dapat membantu seseorang mencapai stabilitas finansial jangka panjang.
Menurut teori manajemen keuangan pribadi, ada tiga pilar utama yang perlu dipahami, yaitu: pendapatan, pengeluaran, dan tabungan/investasi. Seseorang perlu memahami bagaimana caranya menyeimbangkan ketiga aspek ini untuk mencapai kesejahteraan finansial. Tanpa pengetahuan yang memadai, individu yang baru bekerja rentan terhadap pengeluaran impulsif dan gaya hidup boros, yang dapat menyebabkan masalah keuangan serius di kemudian hari.
2. Data Tentang Literasi Keuangan di Indonesia
Menurut survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya mencapai 49,68%. Artinya, kurang dari separuh penduduk Indonesia memiliki pemahaman yang baik tentang konsep keuangan dasar. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa generasi muda (terutama yang berusia 18-25 tahun) memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. Padahal, kelompok usia ini adalah mereka yang baru memasuki dunia kerja dan sangat membutuhkan pengetahuan keuangan untuk mengelola pendapatan pertama mereka.
Data ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan literasi keuangan, terutama bagi mereka yang baru memulai karier profesional. Tanpa pengetahuan yang memadai, individu cenderung mengalami masalah seperti utang kartu kredit yang menumpuk, tidak memiliki dana darurat, atau bahkan tidak memiliki perencanaan pensiun yang memadai.
3. Teori dan Strategi Dasar Mengelola Keuangan
Berikut ini adalah beberapa teori dan strategi dasar yang bisa diterapkan oleh seseorang yang baru bekerja:
a. Prinsip 50/30/20
Teori ini diperkenalkan oleh Elizabeth Warren, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama: