Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bom Waktu di Balik Buruknya Paparan Konten Media Sosial bagi Anak

11 November 2024   16:51 Diperbarui: 11 November 2024   17:01 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbandingan Sosial: Anak-anak sering membandingkan diri mereka dengan kehidupan "sempurna" yang dipamerkan oleh teman atau influencer di media sosial. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan memicu gangguan harga diri.
Cyberbullying: Sebanyak 59% remaja melaporkan pernah menjadi korban cyberbullying, menurut data dari Pew Research Center. Cyberbullying dapat menyebabkan trauma emosional yang signifikan, termasuk depresi dan rasa putus asa.
Contoh Kasus:

Molly Russell, seorang gadis asal Inggris berusia 14 tahun, meninggal dunia karena bunuh diri setelah terus-menerus melihat konten terkait depresi dan bunuh diri di Instagram. Kasus ini mengguncang dunia dan mendorong platform media sosial untuk memperketat regulasi terkait konten sensitif.

2. Gangguan Pola Tidur

Paparan layar gawai sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur anak. Studi dari National Sleep Foundation menunjukkan bahwa 78% anak yang menggunakan media sosial sebelum tidur mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur (insomnia), tidur yang tidak nyenyak, dan sering terbangun di malam hari.

Faktor yang Mempengaruhi:

Blue Light dari Layar: Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Fear of Missing Out (FOMO): Anak-anak sering merasa khawatir akan ketinggalan informasi atau tren terbaru, sehingga mereka terus menggulir media sosial hingga larut malam.
Data Pendukung:

Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics, penggunaan media sosial sebelum tidur dikaitkan dengan penurunan durasi tidur rata-rata sebesar 1,5 jam per malam, yang berdampak pada penurunan kinerja akademik dan konsentrasi di sekolah.

3. Eksposur terhadap Konten Tidak Pantas

Media sosial penuh dengan konten yang tidak selalu cocok untuk anak-anak. Laporan dari Internet Watch Foundation menemukan bahwa sekitar 22% anak di bawah umur pernah terpapar konten pornografi di media sosial. Selain itu, banyak konten kekerasan dan ujaran kebencian yang bisa berdampak buruk pada perkembangan moral dan psikologis anak.

Faktor yang Mempengaruhi:

Kurangnya Kontrol Orang Tua: Banyak anak yang mengakses media sosial tanpa pengawasan orang tua, sehingga mereka rentan terhadap konten yang tidak pantas.
Algoritma Media Sosial: Algoritma platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube sering kali menyarankan konten berdasarkan popularitas, bukan kepantasan umur, yang menyebabkan anak-anak terpapar konten tidak sesuai umur.
Dampak Jangka Panjang:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun