Salah satu cara efektif dalam menegur tanpa memarahi adalah dengan mengajak anak berpartisipasi dalam diskusi sederhana. Memberikan pilihan pada anak juga bisa menjadi cara untuk mengajarkan konsekuensi dengan cara yang lebih positif. Dengan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan kecil, mereka akan merasa dihargai dan lebih cenderung mengikuti aturan karena merasa memiliki kendali atas pilihannya.
Contoh: Ketika anak tidak ingin mengerjakan tugasnya, Anda bisa bertanya, “Kamu mau mengerjakan tugas sebelum makan malam atau setelahnya?” Dengan cara ini, anak tetap bisa belajar bertanggung jawab atas tugasnya namun merasa lebih diberdayakan.
4. Gunakan Pujian sebagai Penguatan Positif
Salah satu metode paling efektif dalam disiplin positif adalah memberikan pujian pada anak ketika mereka melakukan hal baik. Pujian ini memberikan motivasi pada anak untuk mengulang perilaku positif tersebut. Studi menunjukkan bahwa penguatan positif lebih efektif dalam mengubah perilaku anak dibandingkan hukuman atau marah.
Tetapi, pastikan pujian yang diberikan spesifik pada perilaku anak agar mereka lebih mengerti. Dengan begitu, mereka akan merasa bahwa usaha mereka dihargai.
Contoh: Ketika anak dengan sukarela membantu merapikan meja, Anda bisa berkata, “Wah, terima kasih sudah membantu membersihkan. Ibu senang sekali kamu mau membantu.” Dengan ini, anak akan merasa diapresiasi dan lebih termotivasi untuk membantu di lain waktu.
5. Berikan Contoh Langsung Melalui Tindakan
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Menjadi contoh yang baik adalah salah satu cara terbaik dalam mendisiplinkan anak. Ketika orang tua menunjukkan kesabaran dan pengendalian diri, anak-anak pun akan belajar untuk meniru perilaku tersebut dalam kehidupan mereka.
Jika orang tua mampu menangani situasi dengan tenang, anak-anak pun akan belajar cara merespons situasi yang menantang dengan lebih tenang. Peneliti dari Harvard Graduate School of Education mengungkapkan bahwa anak-anak lebih mudah belajar melalui observasi daripada melalui instruksi verbal.
Contoh: Ketika Anda menghadapi situasi yang membuat Anda kesal, seperti kesulitan mencari barang, Anda bisa menunjukkan pada anak bagaimana cara menenangkan diri. Misalnya, Anda bisa berkata, “Ibu sedikit kesal karena kehilangan barang ini, jadi ibu akan tenang sebentar dan mencari dengan perlahan.” Anak akan melihat bahwa menenangkan diri adalah cara yang baik untuk mengatasi rasa frustrasi.
Mengapa Menegur dengan Lembut Itu Penting?