Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Abdul Mu'ti Menteri Pendidikan Republik Indonesia dan Harapan Besar dari Para Guru-Guru Indonesia

23 Oktober 2024   19:09 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:12 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abdul Mu'ti, seorang akademisi yang memiliki latar belakang kuat dalam dunia pendidikan, diangkat menjadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia menggantikan posisi sebelumnya yang diemban oleh Nadiem Makarim. Penunjukan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama para pendidik yang berharap besar pada kepemimpinan Mu'ti untuk membawa perubahan positif bagi pendidikan Indonesia. Dengan latar belakang yang mendalam dalam dunia pendidikan dan keilmuan, Mu'ti dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menavigasi sektor pendidikan di tengah berbagai tantangan, termasuk dampak pandemi dan tantangan digitalisasi pendidikan.

 Latar Belakang Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti dikenal sebagai tokoh akademik yang memiliki karier cemerlang di dunia pendidikan. Sebelum menjadi menteri, ia menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah dan memiliki pengalaman panjang dalam mengelola lembaga pendidikan, khususnya di bawah payung Muhammadiyah, salah satu organisasi terbesar di Indonesia yang memiliki banyak lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga universitas.

Mu'ti lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 2 Mei 1968. Ia meraih gelar sarjana dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan melanjutkan pendidikan magisternya di bidang pendidikan agama Islam di IAIN Walisongo Semarang. Kemudian, ia memperoleh gelar doktor di bidang pendidikan dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), mempertegas keahliannya dalam bidang pendidikan dan keagamaan.

Dengan latar belakang pendidikan yang kuat serta pengalaman memimpin lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, Mu'ti diharapkan mampu memahami kompleksitas masalah pendidikan di negeri ini. Pengalamannya juga memberikan perspektif yang komprehensif mengenai pendidikan berbasis agama dan peran pendidikan Islam dalam membangun sumber daya manusia berkualitas di Indonesia.

 Harapan dari Para Guru

(riauonline.co.id)
(riauonline.co.id)

Kenaikan Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan langsung disambut dengan berbagai harapan besar dari para guru di seluruh Indonesia. Beberapa isu utama yang menjadi perhatian para pendidik antara lain kualitas tenaga pengajar, kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman, hingga kesejahteraan guru, terutama di daerah-daerah terpencil. Berikut adalah beberapa harapan yang paling menonjol dari kalangan pendidik:

 1. Peningkatan Kesejahteraan Guru

Salah satu isu yang paling mendesak adalah kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pada tahun 2023, masih ada sekitar 1,6 juta guru di Indonesia, dengan sebagian besar dari mereka berstatus honorer. Gaji mereka sering kali di bawah standar kelayakan, bahkan ada yang hanya menerima upah di bawah Rp1 juta per bulan.

Guru diharapkan tidak hanya diperhatikan dari sisi kesejahteraan, tetapi juga dari sisi profesionalisme. Salah satu isu yang banyak diangkat adalah percepatan proses sertifikasi guru serta perbaikan sistem pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sertifikasi ini penting untuk memastikan bahwa semua guru memiliki standar kompetensi yang memadai sehingga kualitas pendidikan bisa lebih merata di seluruh Indonesia.

 2. Reformasi Kurikulum dan Digitalisasi Pendidikan

Para guru juga berharap Abdul Mu'ti mampu melanjutkan reformasi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu kurikulum yang kini banyak dibicarakan adalah Kurikulum Merdeka, yang mulai diperkenalkan pada tahun 2021. Kurikulum ini memberi fleksibilitas kepada guru untuk mengembangkan proses belajar-mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital.

Namun, implementasi kurikulum ini masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu yang paling signifikan adalah kurangnya infrastruktur teknologi di banyak sekolah, terutama di daerah pelosok. Digitalisasi pendidikan menjadi isu utama yang perlu segera ditangani. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, sekitar 12.000 sekolah di Indonesia belum memiliki akses internet yang memadai, yang tentunya menjadi penghambat dalam proses digitalisasi pendidikan. Dengan latar belakang Abdul Mu'ti yang sudah terbiasa dengan manajemen pendidikan di lembaga besar seperti Muhammadiyah, para guru berharap ia mampu mendorong pemerataan akses teknologi di seluruh sekolah Indonesia.

 3. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan Guru

Dalam sebuah survei pada 2023, sekitar 67% guru di Indonesia merasa perlu mendapatkan pelatihan tambahan untuk menghadapi tantangan baru dalam proses belajar mengajar. Ini menunjukkan bahwa masih banyak guru yang membutuhkan pengembangan keterampilan, terutama dalam memanfaatkan teknologi pendidikan. Pelatihan berkelanjutan bagi guru menjadi salah satu harapan besar bagi Abdul Mu'ti untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan mendorong inovasi di kelas.

Salah satu langkah yang diharapkan adalah adanya kerjasama lebih erat antara pemerintah dengan institusi pendidikan tinggi dan pusat-pusat pelatihan guru. Dengan demikian, para guru bisa mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pelatihan yang relevan dengan tantangan pendidikan masa kini, seperti penggunaan platform digital dalam pembelajaran dan penerapan metode-metode pengajaran yang lebih interaktif.

 4. Pemerataan Kualitas Pendidikan

Masalah ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah besar di Indonesia. Data dari Kemendikbudristek pada 2023 menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di daerah tertinggal masih jauh tertinggal dibandingkan dengan kota-kota besar. Banyak sekolah di daerah terpencil yang kekurangan fasilitas, tenaga pengajar berkualitas, dan akses terhadap bahan ajar modern.

Para guru berharap Abdul Mu'ti bisa membawa perubahan yang signifikan dalam hal pemerataan pendidikan, dengan fokus khusus pada penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai di daerah terpencil. Kebijakan afirmatif untuk daerah-daerah tertinggal perlu diprioritaskan agar anak-anak di seluruh pelosok negeri bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

 Tantangan dan Peluang

Selain berbagai harapan dari para guru, Abdul Mu'ti juga dihadapkan pada sejumlah tantangan besar. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana ia bisa memastikan bahwa reformasi pendidikan yang sudah dirintis, seperti Kurikulum Merdeka dan digitalisasi pendidikan, bisa terus berlanjut dan diimplementasikan secara merata.

Namun, Mu'ti juga memiliki berbagai peluang untuk menciptakan dampak positif yang signifikan. Dengan latar belakangnya sebagai seorang akademisi dan praktisi pendidikan, ia memiliki pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari para pemangku kepentingan, termasuk guru-guru di lapangan, Abdul Mu'ti memiliki peluang besar untuk membuat kebijakan yang tidak hanya inovatif tetapi juga berkelanjutan.

Penunjukan Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan membawa harapan besar bagi para guru di Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman di berbagai lembaga pendidikan, Mu'ti diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan pendidikan nasional, mulai dari peningkatan kesejahteraan guru, reformasi kurikulum, digitalisasi pendidikan, hingga pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah. Meski tantangannya besar, peluang untuk menciptakan perubahan signifikan di dunia pendidikan Indonesia pun sangat terbuka lebar.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun