Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Pulau Lembayung

20 Oktober 2024   19:10 Diperbarui: 20 Oktober 2024   19:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil bernama Lembayung, tersembunyi sebuah pulau yang hanya terlihat saat matahari terbenam. Pulau itu penuh misteri, dan orang-orang desa percaya bahwa hantu-hantu kuno menghuni di sana. Tetapi bagi Dara, seorang anak SMP yang penasaran, cerita itu hanyalah mitos. Dia tidak percaya pada hantu dan tidak takut pada apapun... kecuali pada kehilangan sahabatnya, Bayu.

Dara adalah gadis yang pintar, pemberani, namun sering merasa kesepian sejak ayahnya bekerja di luar negeri. Dia suka sekali berpetualang dan selalu membawa buku catatan untuk mencatat apa saja yang ditemukannya. Berbeda dengan Bayu, yang selalu gugup dan lebih suka tinggal di rumah, bermain video game. Tapi anehnya, mereka menjadi sahabat yang tak terpisahkan.

Suatu sore, setelah mendengar cerita tentang Pulau Lembayung dari Pak Udin, penjaga dermaga, Dara memutuskan untuk menyelidiki sendiri. Bayu tentu saja ragu-ragu, tetapi ia tahu tidak bisa membiarkan sahabatnya pergi sendirian. Dengan menggunakan perahu kecil, mereka mendayung menuju pulau itu tepat ketika matahari mulai terbenam.

Sesampainya di sana, mereka menemukan hal yang tidak terduga: sebuah gerbang batu raksasa dengan simbol-simbol kuno yang bersinar samar. Bayu yang penakut mulai cemas. "Dara, ini gila. Kita harus kembali!"

Namun, sebelum Bayu bisa berbalik, Dara mendekati gerbang itu dan menyentuhnya. Tiba-tiba, mereka tersedot ke dalam dunia lain, dunia di mana waktu berhenti dan pulau itu berubah menjadi labirin penuh teka-teki. Di dalam labirin itu, mereka bertemu dengan makhluk-makhluk aneh seperti "Gorilagon," seekor gorila raksasa dengan sayap kelelawar, dan "Tenggura," makhluk separuh manusia, separuh kura-kura yang bijak.

Setiap makhluk yang mereka temui memberi mereka petunjuk, namun juga teka-teki yang sulit. Misalnya, Gorilagon menantang mereka dengan teka-teki angka: "Apa yang lebih besar dari seribu tetapi lebih kecil dari seratus sepuluh?"

Dengan kepintaran Dara dan kecerdikan Bayu yang tak terduga, mereka mampu memecahkan teka-teki itu. Ternyata, pulau tersebut menyimpan rahasia peninggalan suku kuno yang bisa membuka portal ke masa lalu. Namun, untuk keluar dari pulau itu, mereka harus memecahkan teka-teki terakhir yang ditinggalkan oleh roh penjaga pulau: menemukan benda yang paling berharga bukan di luar, tetapi di dalam diri mereka sendiri.

Saat waktu hampir habis, Bayu yang selama ini ragu-ragu akhirnya menyadari bahwa keberaniannya adalah kunci untuk menyelesaikan teka-teki terakhir. Dengan penuh keyakinan, ia memegang tangan Dara dan berkata, "Aku tidak akan membiarkan kita gagal."

Ajaibnya, portal itu terbuka, dan mereka berhasil keluar dari pulau tepat sebelum matahari terbit. Sejak hari itu, Bayu menjadi lebih berani, sementara Dara mulai memahami bahwa kekuatan sebenarnya berasal dari persahabatan mereka.

Misteri Pulau Lembayung akhirnya terpecahkan, tetapi Dara dan Bayu tahu bahwa petualangan mereka baru saja dimulai. Pulau itu kini tidak lagi terlihat oleh orang lain, namun mereka tahu, suatu hari nanti, mereka akan kembali ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun