Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Aib" AFC Itu Bernama Bahrain!

20 Oktober 2024   09:26 Diperbarui: 20 Oktober 2024   09:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia harus mengubur impiannya dalam-dalam kala menjalani laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan mengunjungi markas Bahrain pada 11 Oktober 2024 lalu. Tampil dengan motivasi penuh demi 3 poin pertama, asa tersebut harus kandas kala skor 2-1 yang bertahan hingga menit 96 harus berakhir imbang saat Bahrain berhasil mencetak gol di menit 90+9' melalui Marhoon. 

Dengan hasil tersebut, misi Indonesia untuk setidaknya meraih 4 poin gagal setelah di laga tandang berikutnya menghadapi China justru kalah dengan skor 2-1. Hasil seri yang didapat melawan Bahrain merupakan laga yang  menurut para pendukung Indonesia sebagai pertandingan yang berat sebelah. Pasalnya, banyak kejanggalan yang terjadi terutama dalam hal kepemipinan wasit Al-Kaf. 

Hal tersebut terjadi kala gol kedua yang dicetak Bahrain di menit 99' dianggap tak masuk akal karena tambahan waktu yang diberikan sudah jauh melewati batas waktu yang berjalan yakni lebih dr 3 menit padahal laga tersebut tak ada insiden apapun yang berarti.

Shin Tae Yong pun bahkan sampai marah dan memberikan kritik pedas kepada Federasi Sepakbola Asia (AFC) atas keputusan wasit asal Oma tersebut yang dinilainya "bias" pada jumpa pers pasca laga. Bahkan Shin juga mengatakan bahwa, jika kualitas sepakbola di Asia ingin maju, maka mereka juga harus meningkatkan kualitas wasitnya juga.

Terlepas dari banyaknya ketidakberesan wasit Al-Kaf pada laga melawan Indonesia beberapa hari lalu, sadarkah kalian bahwa Bahrain ini memang dikenal sebagai negara yang sepakbolanya penuh kontroversi. Bahkan, dengan ditunjuknya ketua AFC yang berasal dari negara mereka maka semakin mempertegas legitimasi bahwa kontroversial Bahrain memang sengaja diatur demi memuluskan mereka agar berprestasi di persepakbolaan Asean. Benarkah demikian? Berikut adalah beberapa kontroversi negara Bahrain dalam persepakbolaan asia beberapa tahun terakhir.

1. Kemenangan 10-0 atas Indonesia: Tuduhan Manipulasi Skor

Salah satu kontroversi paling mencolok yang melibatkan Bahrain terjadi pada tahun 2012, dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Indonesia. Bahrain berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor telak 10-0. Kemenangan besar ini tidak hanya mengejutkan banyak pihak, tetapi juga memicu tuduhan manipulasi skor.

Pada saat itu, Bahrain sangat membutuhkan kemenangan besar untuk meningkatkan selisih gol mereka agar bisa lolos ke babak berikutnya. Namun, kemenangan tersebut menimbulkan kecurigaan, terutama karena kiper utama Indonesia, Samsidar, dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-3 karena kartu merah. FIFA segera menyelidiki pertandingan ini karena kecurigaan adanya manipulasi, tetapi akhirnya menyatakan bahwa tidak ada bukti cukup untuk menuduh Bahrain terlibat dalam skandal manipulasi. Meskipun demikian, publik sepak bola tetap curiga bahwa hasil pertandingan tersebut tidak alami, mengingat performa buruk Indonesia yang tidak biasa dalam pertandingan tersebut.

2. Kasus Ali Adnan: Wasit yang Dipertanyakan

Kontroversi lainnya terjadi dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia 2010 antara Bahrain dan Irak. Dalam pertandingan ini, pemain Irak, Ali Adnan, dikenai kartu merah setelah bentrokan kontroversial dengan pemain Bahrain. Banyak penggemar dan pakar sepak bola menilai keputusan wasit dalam pertandingan tersebut sangat berat sebelah dan merugikan Irak. Pertandingan itu memicu kemarahan publik sepak bola Irak, dan menimbulkan spekulasi bahwa wasit mungkin telah diatur untuk mendukung Bahrain. Meski tidak ada bukti yang terbuka terkait hal ini, insiden ini tetap menjadi catatan gelap dalam hubungan antara Bahrain dan AFC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun