Rasa malas sering kali menjadi penghalang dalam produktivitas dan pencapaian tujuan. Meskipun lazim terjadi, banyak orang masih sulit memahami penyebab di balik munculnya perasaan malas. Berdasarkan penelitian dari American Psychological Association (APA), kemalasan bukan semata-mata soal kurangnya motivasi, tetapi sering kali berkaitan dengan faktor-faktor psikologis dan lingkungan.
Salah satu penyebab utama munculnya rasa malas adalah kelelahan mental. Seseorang yang mengalami stres atau beban pikiran berat cenderung kehilangan energi untuk melakukan tugas-tugasnya. Selain itu, kurangnya tujuan yang jelas atau kehidupan yang monoton juga bisa memicu rasa malas. Jika seseorang merasa pekerjaannya tidak bermakna atau tidak memberikan tantangan, motivasi untuk menyelesaikan tugas akan menurun.
Faktor lain yang sering memicu rasa malas adalah prokrastinasi. Menunda pekerjaan hingga mendekati tenggat waktu bisa menciptakan lingkaran setan di mana semakin lama pekerjaan ditunda, semakin besar rasa malas untuk memulai. Berdasarkan survei yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2022, 40% responden mengakui bahwa prokrastinasi adalah penyebab utama mereka merasa malas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Untuk mengatasi kemalasan, penting bagi seseorang untuk mengatur prioritas, menetapkan tujuan yang realistis, dan mencoba membuat rutinitas lebih bervariasi. Selain itu, menerapkan manajemen waktu yang baik dan mengenali batasan fisik maupun mental dapat membantu mencegah kelelahan, sehingga rasa malas tidak menjadi hambatan utama dalam keseharian.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
