Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Lebih Hebat Setelah Belajar dari Kesalahan, Bagaimana Caranya?

26 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 26 Oktober 2024   08:04 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-mengajarkan-anak-belajar-dari-kesalahan)

4. Mencari Umpan Balik dari Orang Lain

Sering kali, kita tidak bisa melihat kesalahan kita sendiri dengan jelas. Oleh karena itu, penting untuk mencari umpan balik dari orang lain. Mereka mungkin memiliki perspektif yang berbeda dan bisa membantu kita memahami kesalahan dengan lebih baik. Umpan balik bisa berasal dari teman, mentor, atau rekan kerja yang dapat memberikan pandangan objektif.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Harvard Business Review, orang yang secara aktif mencari umpan balik memiliki tingkat peningkatan kinerja 23% lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah meminta umpan balik. Dengan mendengar kritik yang membangun, kita bisa memahami apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara melakukannya dengan lebih baik di masa depan.

5. Menerapkan Perubahan dan Bertindak

Setelah melakukan refleksi dan mendapatkan umpan balik, langkah selanjutnya adalah menerapkan perubahan. Ini adalah tahap di mana kita mengubah pengetahuan yang telah kita dapatkan dari kesalahan menjadi tindakan nyata. Jika kita hanya berhenti pada tahap refleksi tanpa melakukan perubahan, kita mungkin akan jatuh ke dalam pola kesalahan yang sama.

Misalnya, jika seorang atlet menyadari bahwa teknik latihannya salah setelah mengalami cedera, ia perlu melakukan perubahan pada rutinitas latihannya untuk mencegah cedera yang sama di masa depan. Dalam dunia profesional, seseorang yang gagal dalam proyek karena kurangnya komunikasi perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dan memastikan adanya jalur komunikasi yang jelas di proyek-proyek berikutnya.

6. Memiliki Mentalitas Pertumbuhan

Kesalahan hanya akan membawa manfaat jika kita memiliki mentalitas pertumbuhan atau growth mindset. Mentalitas ini adalah keyakinan bahwa kemampuan dan keterampilan kita dapat berkembang melalui usaha, belajar, dan kerja keras. Orang dengan mentalitas pertumbuhan melihat kegagalan bukan sebagai indikasi kelemahan permanen, tetapi sebagai kesempatan untuk berkembang.

Penelitian yang dilakukan oleh Carol Dweck, seorang psikolog dari Stanford University, menunjukkan bahwa orang dengan mentalitas pertumbuhan cenderung lebih sukses dalam menghadapi tantangan dan lebih tahan terhadap kegagalan. Mereka lebih mudah bangkit kembali setelah melakukan kesalahan karena mereka percaya bahwa mereka dapat belajar dan berkembang dari setiap kesalahan tersebut.

7. Membuat Perencanaan untuk Masa Depan

Kesalahan yang tidak diantisipasi sering kali terjadi karena kurangnya perencanaan yang matang. Setelah belajar dari kesalahan, penting untuk membuat perencanaan yang lebih baik di masa depan. Perencanaan ini melibatkan evaluasi risiko, penentuan prioritas, serta perencanaan strategi untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun