4. Perhatikan Teknik Memasak
Mengolah makanan kaleng dengan cara yang lebih sehat dapat meningkatkan kualitas nutrisi. Hindari menggoreng makanan kaleng karena akan menambah lemak dan kalori. Sebagai gantinya, gunakan teknik merebus, menumis dengan sedikit minyak zaitun, atau mengukus. Misalnya, untuk kornet sapi kaleng, masaklah dengan cara ditumis bersama bawang putih dan sayuran.
Teknik memasak rendah minyak ini tidak hanya menjaga kalori tetap terkendali, tetapi juga membantu menghindari lemak trans yang bisa berbahaya bagi jantung.
5. Hindari Makanan Kaleng dengan BPA
Bisphenol-A (BPA) adalah bahan kimia yang sering ditemukan di lapisan dalam kaleng. BPA telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormon, obesitas, dan risiko kanker. Pilih makanan kaleng dengan label "BPA-free" untuk meminimalisir risiko ini.
Bila sulit menemukan produk dengan label BPA-free, pertimbangkan untuk memilih makanan kaleng yang dikemas dalam botol kaca atau pouch.
6. Jadikan Pelengkap, Bukan Menu Utama
Makanan kaleng sebaiknya dijadikan sebagai pelengkap, bukan menu utama setiap hari. Gunakan makanan kaleng sebagai penyelamat di saat darurat atau ketika benar-benar sibuk. Idealnya, kombinasikan dengan makanan yang dimasak dari bahan-bahan segar. Misalnya, tambahkan kacang merah kaleng ke dalam salad atau sup buatan sendiri untuk memperkaya protein.
Dengan cara ini, anak kos tetap mendapatkan variasi nutrisi yang seimbang dan tidak terlalu bergantung pada makanan kaleng.
7. Racik Bumbu Sendiri untuk Menambah Rasa
Makanan kaleng seringkali memiliki rasa yang terlalu asin atau hambar. Untuk menambah cita rasa, hindari menambah garam berlebihan. Sebagai gantinya, racik bumbu sendiri dengan rempah-rempah seperti bawang putih, lada hitam, cabai, oregano, atau basil. Rempah-rempah ini tidak hanya meningkatkan rasa tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tambahan.