Namun, agar pendidikan berkelanjutan dapat diterapkan secara lebih luas, perlu ada dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah, serta integrasi yang lebih sistematis dalam kurikulum nasional. Pendidikan berkelanjutan harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan formal, dan bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler.
 7. Pentingnya Dukungan Orang Tua dan Masyarakat
Dalam upaya menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, peran orang tua dan masyarakat tidak bisa diabaikan. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan seluruh ekosistem, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar. Orang tua harus berperan aktif dalam mendampingi anak-anak mereka, terutama dalam era digital di mana anak-anak memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan teknologi.
Selain itu, kemitraan antara sekolah dan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan pendidikan. Sekolah perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pemerintah daerah, untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan siswa secara holistik.
Dari paparan di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa dunia pendidikan saat ini berada di persimpangan besar, di mana teknologi, tantangan global, dan kebutuhan akan pendidikan yang inklusif serta berkelanjutan menjadi perhatian utama. Untuk menghadapi masa depan, pendidikan harus bertransformasi secara dinamis, dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, mengurangi kesenjangan akses, serta menanamkan keterampilan abad ke-21 yang esensial bagi generasi mendatang. Dengan kerjasama antara pemerintah, tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat, kita dapat membangun sistem pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H