Saat Pak Bagus memandang wajah-wajah siswanya, ia melihat banyak perubahan yang terjadi dalam setahun ini. Bukan hanya pada Raka, tapi juga pada Amira yang lebih percaya diri, pada Adi yang lebih sabar, dan pada Lina yang lebih peduli pada teman-temannya. Mereka semua, tanpa disadari, telah menemukan dan menumbuhkan cahaya dalam diri mereka masing-masing.
Waktu berlalu, dan murid-murid Pak Bagus tumbuh menjadi orang dewasa. Beberapa dari mereka menjadi dokter, insinyur, pengusaha, atau guru seperti Pak Bagus. Namun, yang paling penting, mereka selalu membawa pelajaran yang pernah disampaikan Pak Bagus tentang lilin itu.
Raka, yang dulu dianggap siswa paling tertinggal, kini menjadi seorang guru di sekolah yang sama. Saat mengajar, ia sering mengenang Pak Bagus dan metode ajarnya yang penuh kesabaran dan cinta. Raka pun menyalakan lilinnya, tidak hanya untuk mengisi bejana-bejana kosong, tetapi untuk menerangi jalan bagi murid-muridnya, membantu mereka menemukan cahaya dalam diri mereka sendiri.
Dan begitulah, Pak Bagus telah menyalakan ribuan lilin, yang terus menyala dari generasi ke generasi, menyebarkan cahaya kebaikan, pengetahuan, dan harapan di dunia yang sering kali dipenuhi oleh kegelapan.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H