3. Peningkatan Akses ke Bahan Bacaan
  - Perpustakaan dan Pojok Baca: Membangun atau mengembangkan perpustakaan di daerah-daerah, terutama di wilayah terpencil. Selain itu, pojok baca di ruang publik seperti stasiun, terminal, dan pusat perbelanjaan dapat memudahkan akses masyarakat terhadap bahan bacaan.
  - Literasi Digital: Mengembangkan platform digital yang menyediakan akses mudah ke buku, artikel, dan sumber informasi lainnya. Ini bisa berupa aplikasi perpustakaan digital atau kerjasama dengan penyedia konten online.
 4. Pelatihan Literasi untuk Semua Usia
  - Workshop dan Seminar: Mengadakan pelatihan literasi untuk berbagai kelompok usia, dari anak-anak hingga dewasa, termasuk literasi digital, literasi keuangan, dan literasi media. Pelatihan ini bisa dilakukan oleh pemerintah, LSM, atau lembaga pendidikan.
  - Pendidikan Non-Formal: Mendorong kegiatan literasi melalui program-program pendidikan non-formal seperti kelompok belajar, kursus, dan kegiatan literasi di tempat kerja.
 5. Peran Keluarga dan Lingkungan
  - Pembiasaan di Rumah: Orang tua perlu menanamkan kebiasaan membaca dan berdiskusi tentang informasi yang diterima di rumah. Ini bisa dilakukan dengan menyediakan bahan bacaan di rumah dan menghabiskan waktu untuk membaca bersama anak.
  - Lingkungan yang Mendukung: Masyarakat dan lingkungan sekitar harus mendukung kegiatan literasi, seperti dengan mengadakan lomba membaca, diskusi buku, dan kegiatan lainnya yang mempromosikan literasi.
 6. Penegakan Hukum Terhadap Hoaks dan Disinformasi
  - Hukum dan Regulasi: Penegakan hukum terhadap penyebaran hoaks dan disinformasi perlu diperkuat untuk mengurangi dampak negatif dari rendahnya literasi. Pemerintah harus aktif dalam memantau dan menindak tegas penyebar informasi palsu.