Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kritik terhadap Buku Teks Pegangan Siswa dan Benarkah Lokalitas Kerap Dilupakan?

27 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 27 Agustus 2024   09:06 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Budaya Lokal: Termasuk tradisi, adat istiadat, seni, dan bahasa daerah. Misalnya, memasukkan cerita rakyat, tarian, atau musik tradisional setempat sebagai bagian dari materi pembelajaran.

2. Bahasa dan Dialek: Menggunakan bahasa atau dialek setempat dalam contoh atau latihan, atau setidaknya memperkenalkan istilah-istilah lokal yang relevan.

3. Geografi dan Lingkungan: Mengaitkan materi dengan lingkungan alam dan geografis setempat, seperti gunung, sungai, dan jenis tanaman atau hewan yang hanya ada di daerah tersebut. Ini membantu siswa memahami konsep-konsep ilmiah dalam konteks yang dekat dengan mereka.

4. Ekonomi dan Pekerjaan Lokal: Memperkenalkan jenis pekerjaan atau kegiatan ekonomi yang dominan di daerah tersebut, seperti pertanian, perikanan, atau kerajinan tangan, dan mengaitkannya dengan konsep-konsep ekonomi yang dipelajari.

5. Sejarah Lokal: Menyertakan sejarah lokal, tokoh-tokoh penting dari daerah tersebut, dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di wilayah setempat untuk memberikan siswa perspektif sejarah yang lebih kaya dan kontekstual.

6. Isu Sosial dan Lingkungan Lokal: Menggunakan contoh-contoh isu sosial atau lingkungan yang relevan dengan daerah tersebut, seperti masalah polusi di kota besar atau tantangan pertanian di pedesaan, untuk membahas konsep-konsep sosial dan lingkungan.

Dengan memasukkan unsur-unsur lokalitas ini, buku teks dapat menjadi lebih relevan dan menarik bagi siswa, serta membantu mereka mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari mereka sendiri. 

Maka dari itu, diperlukan kebijakan oleh pemerintah untuk menunjuk masing-masing daerah agar dapat menerbitkan sendiri buku teks yang sesuai dengan kultur daerah peserta didik sehingga pada saat diterapkan pembelajaran, peserta didik dapat merasakan dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran tanpa harus menerka-nerka sendiri tentang objek yang sebelumnya tak pernah mereka temui.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun