Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa yang Menyebabkan Mayoritas Anak Indonesia Malas Membaca?

24 Agustus 2024   21:54 Diperbarui: 24 Agustus 2024   21:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengaruh Teknologi dan Media Digital: Anak-anak saat ini tumbuh di era digital di mana perangkat seperti smartphone, tablet, dan televisi mendominasi waktu luang mereka. Konten digital yang menawarkan hiburan instan dan visual yang menarik lebih sering menjadi pilihan dibandingkan membaca buku, yang memerlukan konsentrasi dan imajinasi.

2. Kurangnya Budaya Membaca di Lingkungan: Banyak anak-anak tidak tumbuh dalam lingkungan yang mendorong budaya membaca. Di rumah, misalnya, orang tua mungkin jarang membaca atau tidak menyediakan waktu khusus untuk aktivitas ini, sehingga anak-anak tidak melihat membaca sebagai kegiatan yang penting atau menyenangkan.

3. Minimnya Akses ke Bahan Bacaan Berkualitas: Di beberapa daerah, terutama di pedesaan dan wilayah terpencil, akses ke buku-buku berkualitas masih terbatas. Perpustakaan yang minim fasilitas dan koleksi, serta kurangnya toko buku, membuat anak-anak kesulitan mendapatkan bacaan yang sesuai dengan minat mereka.

4. Beban Akademis yang Tinggi: Kurikulum sekolah yang padat dengan tuntutan akademis sering kali membuat anak-anak kelelahan. Membaca buku di luar materi pelajaran sering kali dianggap sebagai beban tambahan, bukan sebagai kegiatan yang menyenangkan.

5. Kualitas Bacaan yang Kurang Menarik: Buku-buku yang tersedia kadang-kadang kurang menarik bagi anak-anak, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Ketika anak-anak tidak menemukan bacaan yang sesuai dengan minat dan usia mereka, mereka cenderung kehilangan minat untuk membaca.

6. Kurangnya Motivasi dan Dukungan: Banyak anak yang tidak mendapatkan motivasi atau dorongan dari guru maupun orang tua untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Dukungan yang lemah ini menyebabkan anak-anak tidak menyadari manfaat jangka panjang dari membaca.

Faktor-faktor ini secara keseluruhan menyebabkan rendahnya minat baca di kalangan anak-anak Indonesia, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan literasi dan perkembangan intelektual mereka.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun