Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Seberapa Penting Peran Madia Massa dalam Mendukung Daya Kritis Masyarakat?

25 Agustus 2024   09:02 Diperbarui: 25 Agustus 2024   09:05 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media massa adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan informasi secara luas kepada masyarakat. Di Indonesia, media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini publik, menyebarkan informasi, dan membangun kesadaran nasional. Sejak masa penjajahan, media massa telah menjadi alat perjuangan untuk menyuarakan aspirasi rakyat dan memperjuangkan kemerdekaan. 

Pada masa awal kemerdekaan, media massa berperan dalam membentuk identitas nasional dan mempersatukan bangsa yang baru lahir. Seiring berjalannya waktu, peran media massa semakin berkembang, tidak hanya sebagai sumber informasi tetapi juga sebagai alat edukasi, kontrol sosial, dan penggerak perubahan. 

Jika kita tarik ingatan kita ke masa lalu, sejarah media massa di Indonesia dimulai pada masa kolonial, di mana surat kabar menjadi media utama untuk menyebarkan informasi dan gagasan. Surat kabar pertama di Indonesia, Bataviasche Nouvelles, diterbitkan pada tahun 1744 oleh pemerintah kolonial Belanda.

 Namun, pada awal abad ke-20, surat kabar lokal seperti Medan Prijaji dan Bintang Timoer mulai muncul, membawa suara kaum pribumi yang berjuang untuk kemerdekaan. Pada masa pendudukan Jepang, media massa mengalami pengekangan ketat, tetapi setelah kemerdekaan pada tahun 1945, media massa kembali berkembang pesat. Surat kabar, radio, dan kemudian televisi menjadi alat penting dalam membangun identitas nasional dan menggerakkan pembangunan. 

Pada era Orde Baru, media massa mengalami pengawasan ketat oleh pemerintah, namun tetap menjadi sarana penting dalam penyebaran informasi dan propaganda. Setelah reformasi 1998, kebebasan pers meningkat secara signifikan, memungkinkan media massa untuk berfungsi sebagai pengawas pemerintah dan suara masyarakat.

 Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap media massa di Indonesia, dengan munculnya media online dan platform media sosial yang semakin dominan, memungkinkan informasi menyebar lebih cepat dan luas daripada sebelumnya. Media massa terus beradaptasi dengan perubahan zaman, memainkan peran yang krusial dalam masyarakat modern Indonesia.

Awal Mula Eksisnya Madia Massa di Era Reformasi

 

(romelteamedia.com)
(romelteamedia.com)

Awal mula eksisnya media massa di era Reformasi dimulai dengan berakhirnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, yang membuka jalan bagi kebebasan pers yang lebih besar di Indonesia. Sebelum Reformasi, media massa di Indonesia berada di bawah pengawasan ketat pemerintah, dengan pembatasan yang signifikan terhadap kebebasan berpendapat dan peliputan berita. Namun, setelah jatuhnya Presiden Soeharto, kebebasan pers mulai meningkat pesat, memungkinkan munculnya berbagai media baru yang lebih kritis dan independen.

Di era Reformasi, media massa mulai memainkan peran penting sebagai pengawas pemerintah dan sebagai platform bagi masyarakat untuk mengekspresikan pandangan mereka. Banyak media baru bermunculan, sementara media yang sudah ada sebelumnya mulai beradaptasi dengan kebebasan yang baru diperoleh.

Beberapa nama besar media massa yang eksis di Indonesia pada era Reformasi hingga saat ini antara lain:

  1. Kompas - Sebuah surat kabar nasional yang telah ada sejak tahun 1965 dan dikenal dengan peliputan yang mendalam dan independen. Hingga kini, Kompas masih menjadi salah satu surat kabar paling berpengaruh di Indonesia.

  2. Tempo - Majalah berita yang terkenal karena liputan investigatifnya. Tempo juga berperan penting dalam mengungkap berbagai kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di Indonesia.

  3. Media Indonesia - Salah satu surat kabar terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1970 dan dikenal dengan berita-berita yang tajam serta analisis yang mendalam.

  4. RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) - Stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tahun 1989 dan tetap menjadi salah satu saluran TV terpopuler di era Reformasi.

  5. Metro TV - Stasiun televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 2000, dikenal dengan peliputan berita dan talk show politik.

  6. Detik.com - Portal berita online yang didirikan pada tahun 1998 dan menjadi pelopor dalam jurnalisme online di Indonesia. Detik.com dikenal karena kecepatan dalam penyajian berita.

  7. KOMPAS TV - Didirikan sebagai bagian dari kelompok media Kompas Gramedia, KOMPAS TV menjadi salah satu stasiun televisi berita terkemuka dengan fokus pada berita nasional dan internasional.

Era Reformasi membuka pintu bagi media massa untuk berkembang menjadi lebih bebas, kritis, dan beragam, sehingga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk lebih terinformasi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi.

Seberapa Penting Peran Media Massa dalam Mendukung Daya Kritis Masyarakat

Peran media massa dalam mendukung daya kritis masyarakat sangatlah penting dan esensial bagi perkembangan demokrasi dan kemajuan suatu bangsa. Media massa, sebagai sumber informasi utama, memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik, mengedukasi masyarakat, dan mempengaruhi cara pandang terhadap isu-isu sosial, politik, dan ekonomi.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari peran media massa dalam mendukung daya kritis masyarakat:

  1. Penyedia Informasi: Media massa berfungsi sebagai jembatan informasi antara peristiwa yang terjadi di dunia dengan masyarakat luas. Dengan akses terhadap informasi yang beragam dan akurat, masyarakat dapat lebih kritis dalam mengevaluasi kebijakan pemerintah, situasi sosial, serta perkembangan global.
  2. Pengawasan Pemerintah (Watchdog): Media massa berperan sebagai pengawas yang memantau kinerja pemerintah dan pejabat publik. Liputan investigatif dan berita yang tajam dapat mengungkap kasus korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan. Hal ini mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam menilai kebijakan dan tindakan yang diambil oleh pemimpin mereka.
  3. Pembentuk Opini Publik: Media massa membentuk opini publik melalui berita, artikel, dan program diskusi. Dengan menyajikan berbagai sudut pandang, media massa membantu masyarakat untuk memahami isu-isu dari berbagai perspektif dan mendorong mereka untuk berpikir kritis.
  4. Pendidikan Politik: Media massa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama dalam konteks demokrasi. Dengan memahami proses politik, kebijakan publik, dan hak-hak sipil, masyarakat dapat lebih kritis dalam menilai pemimpin dan berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi.
  5. Platform Diskusi Publik: Media massa menyediakan ruang bagi diskusi dan debat publik, baik melalui artikel opini, talk show, atau forum online. Ini memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam dialog kritis tentang isu-isu yang penting, memperkaya wawasan, dan memperkuat kemampuan berpikir kritis.
  6. Mendorong Partisipasi Aktif: Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu penting, media massa mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik. Partisipasi ini dapat berupa diskusi, protes, pemungutan suara, atau kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan.

Dalam era digital, di mana informasi dapat dengan mudah diakses, peran media massa semakin penting dalam memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat adalah akurat, berimbang, dan mendalam. Hal ini sangat krusial untuk menghindari penyebaran berita palsu dan informasi yang menyesatkan, yang dapat merusak daya kritis dan pemahaman masyarakat. Dengan demikian, media massa berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan demokratis.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun