Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa yang Menyebabkan Senioritas Tumbuh Subur dalam Dunia Kerja Kita Saat Ini?

18 Agustus 2024   15:57 Diperbarui: 18 Agustus 2024   16:23 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.merdeka.com/uang/dampak-positif-dan-negatif-dari-job-hopping-milenial-musti-tahu.html)

4. Penyepelekan Pengembangan Diri: Jika senioritas dianggap sebagai jaminan untuk promosi atau keuntungan lainnya, karyawan mungkin menjadi kurang termotivasi untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Hal ini bisa mengakibatkan stagnasi personal dan menurunnya kualitas kinerja individu.

5. Menyebabkan Frustrasi pada Karyawan Baru: Karyawan yang lebih baru atau lebih muda mungkin merasa frustrasi jika mereka melihat bahwa usaha keras dan kontribusi mereka tidak dihargai karena adanya dominasi senioritas. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan motivasi, kepuasan kerja, dan bahkan turnover tinggi karena karyawan memilih untuk mencari lingkungan kerja yang lebih adil.

6. Hierarki yang Kaku: Senioritas yang berlebihan bisa menciptakan hierarki yang terlalu kaku, di mana karyawan merasa terjebak dalam sistem yang tidak fleksibel dan sulit untuk berkembang. Ini bisa menyebabkan suasana kerja yang tegang dan menghambat kolaborasi antar tim.

Dampak-dampak negatif ini dapat merusak iklim kerja, mengurangi produktivitas, dan bahkan berdampak pada reputasi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menyeimbangkan penghargaan terhadap senioritas dengan pengakuan terhadap kinerja, kompetensi, dan potensi semua karyawan.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun