Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berorientasi Proses atau Hasil, Mana yang Bagus untuk Arah Pendidikan Indonesia Saat Ini?

20 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 20 Agustus 2024   12:05 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(nasional.tempo.co)

4. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum 2013

  • Kurikulum yang Sering Berubah: Pemerintah sering mengganti kurikulum, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada awal 2000-an hingga Kurikulum 2013 (K13). Setiap pergantian kurikulum membawa perubahan besar dalam metode pengajaran, evaluasi, dan materi pelajaran, yang sering membingungkan guru dan siswa. Pergantian kurikulum yang terlalu cepat tanpa persiapan yang memadai sering kali dianggap tidak efektif.

5. Kebijakan Full Day School (Era Jokowi)

  • Jam Belajar yang Panjang: Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengusulkan kebijakan Full Day School, di mana siswa diharapkan belajar di sekolah hingga sore hari. Kebijakan ini menuai kontroversi karena dinilai tidak memperhatikan kondisi sosial dan ekonomi sebagian besar masyarakat, terutama di daerah pedesaan, di mana anak-anak sering kali harus membantu orang tua mereka setelah pulang sekolah.

6. Merdeka Belajar dan Kebijakan Tanpa UN (Era Jokowi)

  • Pembebasan dalam Pendidikan: Pada masa Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, diperkenalkan konsep Merdeka Belajar yang bertujuan memberikan kebebasan lebih besar kepada sekolah dan guru dalam mengatur proses pembelajaran. Selain itu, UN ditiadakan dan diganti dengan asesmen kompetensi minimum. Meski konsep ini dianggap progresif, penerapannya masih menuai tantangan di lapangan, terutama terkait kesiapan guru dan infrastruktur.

7. Penghapusan Tugas Sekolah Selama Liburan

  • Libur Bebas dari Tugas: Beberapa sekolah di era sekarang menerapkan kebijakan tidak memberikan tugas sekolah selama liburan. Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk menikmati liburan tanpa tekanan akademis. Meski kebijakan ini disambut baik oleh siswa, beberapa orang tua dan guru berpendapat bahwa liburan panjang tanpa tugas bisa membuat siswa malas belajar.

8. Penerapan Zonasi Sekolah

  • Zonasi Penerimaan Siswa Baru: Kebijakan zonasi dalam penerimaan siswa baru diberlakukan untuk mengurangi kesenjangan antara sekolah-sekolah favorit dan non-favorit. Namun, kebijakan ini menimbulkan kontroversi karena dianggap membatasi pilihan siswa untuk memilih sekolah yang diinginkan dan menyebabkan ketidakpuasan di kalangan orang tua.

Dari ragam kebijakan tersebut, suka atau tidak suka tentu tak sedikit yang menyetujuinya akan tetapi tak sedikit pula yang menganggap itu kebijakan yang ngawur namun sesuai dengan zaman dan orang-orang yang hidup di masa kebijakan tersebut dilakukan.

Kemana Arah Pendidikan Indonesia yang Sebenarnya?

Arah pendidikan Indonesia yang sebenarnya adalah membentuk individu yang memiliki kemampuan intelektual, karakter yang baik, serta keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan global dan perkembangan zaman. Namun, dalam praktiknya, arah pendidikan ini sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah, tuntutan masyarakat, perkembangan teknologi, dan dinamika sosial-ekonomi. Berikut adalah beberapa arah utama yang diharapkan dalam pendidikan Indonesia:

1. Penguatan Karakter dan Nilai-Nilai Pancasila

  • Pendidikan Karakter: Salah satu tujuan utama pendidikan di Indonesia adalah membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat. Nilai-nilai Pancasila diharapkan menjadi landasan dalam pendidikan, membentuk siswa yang toleran, berintegritas, dan bertanggung jawab. Program-program seperti Pendidikan Karakter, dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum, merupakan upaya untuk mencapai arah ini.

2. Pengembangan Keterampilan Abad 21

  • Kreativitas, Kritis, Kolaborasi, dan Komunikasi: Pendidikan Indonesia diarahkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi era industri 4.0, di mana keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi menjadi sangat penting. Kurikulum dan metode pembelajaran semakin difokuskan pada pengembangan keterampilan ini, dengan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif, praktis, dan berbasis proyek.

3. Pendidikan yang Inklusif dan Merata

  • Pemerataan Akses dan Kualitas Pendidikan: Salah satu arah utama pendidikan Indonesia adalah memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi, geografis, atau disabilitas, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Kebijakan seperti zonasi sekolah dan program afirmasi untuk kelompok kurang mampu adalah contoh upaya untuk mencapai pendidikan yang inklusif dan merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun