Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Pemerataan Kualitas Pendidikan", Hanya Janji yang Tak Kunjung Ditepati?

16 Agustus 2024   10:13 Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerataan kualitas pendidikan, menurut para ahli, merujuk pada konsep dan upaya untuk memastikan bahwa semua individu, tanpa terkecuali, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan yang bermutu tinggi, terlepas dari faktor sosial, ekonomi, geografis, atau lainnya. Beberapa ahli memberikan pandangannya mengenai konsep ini:

  1. Philip G. Altbach menyatakan bahwa pemerataan kualitas pendidikan adalah upaya untuk mengurangi kesenjangan dalam akses dan hasil pendidikan antar kelompok sosial. Menurutnya, pemerataan tidak hanya berbicara tentang akses fisik ke sekolah, tetapi juga tentang kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, termasuk guru yang kompeten, sumber belajar yang cukup, dan lingkungan belajar yang kondusif.

  2. James A. Banks menekankan bahwa pemerataan kualitas pendidikan mencakup penyediaan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi semua siswa, tanpa diskriminasi. Menurut Banks, pemerataan harus mengatasi hambatan struktural seperti bias kurikulum dan metode pengajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dari latar belakang yang beragam.

  3. Martin Carnoy mengartikan pemerataan kualitas pendidikan sebagai distribusi sumber daya pendidikan yang adil dan proporsional berdasarkan kebutuhan setiap siswa. Ia berpendapat bahwa untuk mencapai pemerataan kualitas pendidikan, pemerintah dan lembaga pendidikan harus memastikan bahwa setiap sekolah, terutama yang berada di daerah terpencil dan kurang berkembang, memiliki akses yang sama terhadap sumber daya seperti tenaga pengajar berkualitas, fasilitas, dan teknologi.

  4. Linda Darling-Hammond menekankan bahwa pemerataan kualitas pendidikan adalah proses dimana semua siswa, tanpa terkecuali, memiliki peluang untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi. Menurutnya, pemerataan kualitas tidak hanya bergantung pada kebijakan pendidikan tetapi juga pada bagaimana praktik pembelajaran diimplementasikan secara adil dan merata di setiap kelas dan sekolah.

Para ahli ini secara umum sepakat bahwa pemerataan kualitas pendidikan tidak hanya soal akses, tetapi juga bagaimana memastikan bahwa pendidikan yang diberikan di semua wilayah dan kepada semua kelompok masyarakat memiliki standar yang sama dan dapat memberikan hasil yang setara.

Secara garis besar, pemerataan kualitas pendidikan merupakan suatu upaya untuk memastikan bahwa semua peserta didik, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, geografis, atau etnis, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas. Ini mencakup penyediaan sumber daya pendidikan yang memadai, guru yang kompeten, kurikulum yang relevan, serta lingkungan belajar yang kondusif di seluruh wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan.

Di Indonesia, masalah pemerataan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan besar. Perbedaan yang signifikan dalam kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, atau antara pulau-pulau besar dan daerah terpencil, masih terlihat jelas. Sekolah-sekolah di daerah terpencil sering kali kekurangan guru yang berkualitas, fasilitas pendidikan yang memadai, serta akses terhadap teknologi dan materi pembelajaran yang diperlukan. Selain itu, distribusi anggaran pendidikan yang belum merata, serta keterbatasan infrastruktur seperti jalan dan transportasi, juga memperparah kesenjangan ini. Akibatnya, banyak siswa di daerah tertinggal tidak mendapatkan pendidikan yang setara dengan siswa di kota-kota besar, yang berdampak pada perbedaan dalam hasil belajar dan kesempatan masa depan mereka.

"Pemerataan kualitas pendidikan Indonesia" = Angan-Angan belaka

Contoh nyata di mana misi meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan sering kali hanya dijadikan janji-janji politik dapat dilihat dalam beberapa situasi berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun