- Realitas: Meskipun ada peningkatan, kemajuan dalam mengurangi buta aksara di daerah-daerah terpencil berjalan sangat lambat. Banyak wilayah yang masih memiliki tingkat buta aksara yang tinggi karena program ini tidak dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan setelah masa kampanye berakhir.
 5. Anggaran Pendidikan 20% dari APBN
  - Janji Politik: Pengalokasian 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan dijadikan janji politik untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
  - Realitas: Meskipun anggaran 20% tersebut dialokasikan, distribusi dan pemanfaatannya sering kali tidak merata. Dana lebih banyak terserap untuk keperluan administratif dan infrastruktur di kota-kota besar, sementara daerah terpencil sering kali tidak mendapatkan alokasi yang memadai untuk memperbaiki kualitas pendidikan mereka.
 Kesimpulan
Janji-janji politik terkait pemerataan kualitas pendidikan sering kali gagal terwujud dalam kenyataan karena berbagai faktor, termasuk kebijakan yang tidak konsisten, minimnya dukungan anggaran yang memadai, dan kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program. Akibatnya, janji-janji tersebut sering kali hanya menjadi alat kampanye, sementara kesenjangan dalam kualitas pendidikan tetap berlanjut.
#SalamLiterasi