Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menumbuhkan Sikap Saling Percaya Terhadap Pasangan, Bagaimana Caranya?

1 Agustus 2024   22:00 Diperbarui: 1 Agustus 2024   22:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(plus.kapanlagi.com)

Rasa percaya dalam suatu hubungan adalah fondasi utama yang memungkinkan kedua belah pihak merasa aman dan dihargai. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pasangan atau rekan akan bertindak dengan integritas, jujur, dan setia, bahkan ketika tidak ada pengawasan langsung. Ini melibatkan keyakinan bahwa satu sama lain akan memenuhi komitmen dan tidak akan mengambil tindakan yang merugikan hubungan. 

Ketika kepercayaan terjalin, kedua pihak bisa terbuka dan rentan tanpa rasa takut akan pengkhianatan atau penolakan. Hal ini penting untuk membangun komunikasi yang jujur dan efektif, serta memastikan stabilitas dan kebahagiaan jangka panjang dalam hubungan tersebut. Tanpa kepercayaan, hubungan cenderung mengalami ketegangan, keraguan, dan konflik yang terus menerus, yang bisa merusak koneksi emosional dan kemitraan secara keseluruhan. 

Rasa percaya atau trust dalam suatu hubungan adalah konsep yang telah banyak diteliti oleh para ahli psikologi, dengan berbagai definisi dan perspektif yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya dalam interaksi manusia. Berikut adalah beberapa pandangan dari para ahli psikologi mengenai rasa percaya dalam hubungan:

1. Erik Erikson:

   - Erikson, dalam teorinya tentang tahap perkembangan psikososial, menyatakan bahwa kepercayaan adalah hasil dari pengalaman awal kehidupan. Tahap pertama perkembangan menurut Erikson adalah "trust vs. mistrust" (kepercayaan vs. ketidakpercayaan), di mana bayi mengembangkan rasa percaya jika pengasuh mereka konsisten, dapat diandalkan, dan penuh kasih sayang. Ini menjadi dasar bagi kemampuan individu untuk mempercayai orang lain dalam hubungan di masa dewasa.

2. John Bowlby:

   - Bowlby, dalam teorinya tentang keterikatan, menekankan bahwa hubungan awal dengan pengasuh utama mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan yang sehat dan penuh kepercayaan di masa dewasa. Kepercayaan dalam hubungan dewasa, menurut Bowlby, sangat dipengaruhi oleh pola keterikatan yang dibentuk selama masa kanak-kanak.

3. Barbara M. Byrne:

   - Byrne menekankan bahwa kepercayaan dalam hubungan interpersonal adalah keyakinan seseorang bahwa pasangan atau rekan mereka dapat diandalkan dan memiliki niat baik. Kepercayaan memungkinkan individu merasa aman dan yakin bahwa pasangan mereka tidak akan menyalahgunakan kerentanan mereka atau mengeksploitasi kepercayaan mereka.

4. Francis Fukuyama:

   - Fukuyama dalam bukunya "Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity," mendefinisikan kepercayaan sebagai ekspektasi yang muncul dalam komunitas yang berbagi norma-norma dan nilai-nilai yang sama. Dalam konteks hubungan pribadi, kepercayaan dibangun melalui tindakan yang konsisten dengan norma dan nilai bersama ini, menciptakan stabilitas dan prediktabilitas dalam interaksi.

5. Mayer, Davis, dan Schoorman:

   - Mereka mengembangkan model kepercayaan yang dikenal sebagai "Integrative Model of Organizational Trust," yang meskipun berfokus pada konteks organisasi, dapat diterapkan dalam hubungan interpersonal. Menurut mereka, kepercayaan terdiri dari tiga komponen utama: kemampuan (ability), niat baik (benevolence), dan integritas (integrity). Kepercayaan dibangun ketika individu percaya bahwa pasangannya kompeten, memiliki niat baik, dan konsisten dalam tindakan mereka.

6. Bren Brown:

   - Brown menyoroti bahwa kepercayaan dibangun melalui serangkaian tindakan kecil yang konsisten dari waktu ke waktu, yang disebutnya sebagai "marble jar moments." Menurutnya, kepercayaan adalah tentang menunjukkan kerentanan, saling mendukung, dan membangun koneksi emosional yang kuat melalui interaksi sehari-hari.

Rasa percaya dalam hubungan adalah elemen kunci yang memfasilitasi komunikasi terbuka, kerentanan, dan koneksi emosional yang mendalam. Tanpa kepercayaan, hubungan cenderung mengalami ketegangan, konflik, dan ketidakstabilan, sementara kepercayaan yang kuat memungkinkan hubungan berkembang dan bertahan dalam jangka panjang.

Lantas, bagaimana cara menumbuhkan sikap saling percaya terhadap pasangan?

Menumbuhkan sikap saling percaya terhadap pasangan adalah proses yang membutuhkan komitmen, komunikasi, dan tindakan yang konsisten. Berikut adalah beberapa cara yang direkomendasikan oleh para ahli psikologi untuk membangun dan memperkuat kepercayaan dalam hubungan:

  1. Komunikasi Terbuka dan Jujur:

    • Berbicaralah secara terbuka tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran. Komunikasi yang jujur membantu menghindari kesalahpahaman dan membangun rasa saling pengertian (Republika Online).
  2. Menepati Janji dan Komitmen:

    • Konsistensi dalam menepati janji dan komitmen adalah kunci untuk membangun kepercayaan. Pasangan harus dapat diandalkan dan menunjukkan bahwa mereka dapat dipercaya dalam hal-hal kecil maupun besar (Republika Online).
  3. Menunjukkan Dukungan Emosional:

    • Menunjukkan dukungan emosional saat pasangan sedang menghadapi tantangan atau kesulitan membantu memperkuat rasa aman dan kepercayaan dalam hubungan. Ini bisa dilakukan dengan mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati (Republika Online).
  4. Membangun Keamanan Emosional:

    • Membuat pasangan merasa aman untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa takut akan penilaian atau kritik. Keamanan emosional adalah dasar dari rasa percaya yang mendalam (Republika Online).
  5. Berbagi Pengalaman dan Waktu Berkualitas:

    • Menghabiskan waktu bersama dan berbagi pengalaman dapat memperkuat ikatan emosional. Kegiatan bersama menciptakan kenangan positif yang memperkuat kepercayaan (Republika Online).
  6. Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf:

    • Mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan tulus adalah cara penting untuk memperbaiki kepercayaan yang mungkin rusak. Ini menunjukkan tanggung jawab dan komitmen untuk memperbaiki hubungan (Republika Online).
  7. Menghindari Kebohongan dan Kecurangan:

    • Kejujuran adalah fondasi kepercayaan. Menghindari kebohongan, bahkan yang tampak kecil, sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan. Ketidakjujuran dapat merusak kepercayaan dalam jangka panjang (Republika Online).
  8. Memberikan Ruang dan Kebebasan:

    • Memberikan pasangan ruang untuk berkembang secara individu dan menghormati privasi mereka juga penting. Kepercayaan tumbuh ketika pasangan merasa bahwa mereka tidak dikekang dan bisa menjadi diri mereka sendiri (Republika Online).
  9. Membuat Keputusan Bersama:

    • Melibatkan pasangan dalam proses pengambilan keputusan penting menunjukkan penghargaan terhadap pandangan mereka dan memperkuat kepercayaan. Ini menciptakan rasa kebersamaan dan keterlibatan yang mendalam dalam hubungan (Republika Online).

Menumbuhkan sikap saling percaya memerlukan waktu dan usaha dari kedua belah pihak. Dengan komitmen untuk saling mendukung dan menjaga integritas, pasangan dapat membangun hubungan yang kuat dan tahan lama berdasarkan kepercayaan yang kokoh.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun