Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Nasib Orang-orang yang Hilang Korban Kejahatan HAM di Era Orde Baru Lalu?

29 Juli 2024   15:08 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di era Orde Baru merujuk pada pelanggaran hak-hak dasar manusia yang dilakukan oleh pihak-pihak berkuasa selama pemerintahan Presiden Soeharto, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Selama periode tersebut, berbagai kasus pelanggaran HAM terjadi, termasuk penindasan terhadap oposisi politik, pembunuhan massal, penculikan, dan penyiksaan. 

Meskipun era Orde Baru telah berakhir, banyak kasus kejahatan HAM dari periode tersebut belum sepenuhnya terpecahkan. Proses hukum yang lambat, kurangnya transparansi, dan hambatan politik sering kali menghalangi penyelesaian kasus-kasus tersebut. Akibatnya, keluarga korban dan masyarakat luas masih menunggu keadilan dan reparasi, sementara proses pemulihan hak-hak korban dan penegakan hukum terus menghadapi tantangan besar. Penyelesaian kasus kejahatan HAM yang belum tuntas ini menunjukkan perlunya upaya berkelanjutan untuk memastikan akuntabilitas dan mencegah terulangnya pelanggaran serupa di masa depan. 

Selama era Orde Baru (1966-1998), sejumlah kasus kejahatan hak asasi manusia (HAM) yang serius terjadi, termasuk pelanggaran terhadap hak-hak individu dan kelompok, serta penculikan aktivis dan mahasiswa yang menuntut reformasi politik. Berikut adalah beberapa rekam jejak kasus kejahatan HAM dan penculikan yang signifikan selama periode tersebut:

 1. Pembersihan Politik 1965-1966

- Deskripsi: Setelah kudeta yang gagal pada 1965, terjadi pembersihan politik massal yang menargetkan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan simpatisannya. Kasus ini mencakup pembunuhan massal dan penahanan tanpa proses hukum.

- Dampak: Diperkirakan lebih dari 500.000 orang tewas, dan banyak yang ditahan tanpa proses hukum yang layak.

 2. Kasus Tanjung Priok 1984

- Deskripsi: Pada 1984, terjadi penembakan terhadap demonstran di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, yang menuntut kebebasan politik dan reformasi. Penembakan ini dilakukan oleh aparat keamanan.

- Dampak: Puluhan orang tewas dan banyak yang terluka. Kasus ini menjadi simbol penindasan terhadap hak-hak sipil.

 3. Kasus Pembunuhan dan Penculikan Aktivis 1990-an

- Deskripsi: Menjelang akhir era Orde Baru, beberapa aktivis dan mahasiswa yang menuntut reformasi mengalami penculikan dan pembunuhan. Beberapa kasus terkenal termasuk penculikan aktivis oleh aparat keamanan, yang dikenal sebagai "Kasus Penculikan 1997-1998".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun