Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yang Telah Hilang dari Sistem Pendidikan di Indonesia Saat Ini

22 Juli 2024   21:23 Diperbarui: 22 Juli 2024   21:30 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://e-belajar.id/)

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini didasarkan pada pendekatan 12 tahun yang terbagi menjadi tiga tingkatan: pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan dasar dan menengah wajib untuk semua anak usia 7-15 tahun, yang terdiri dari pendidikan dasar (kelas 1-6) dan menengah (kelas 7-9). Selanjutnya, pendidikan menengah atas (kelas 10-12) bersifat opsional tetapi diupayakan sebagai jenjang akhir untuk memperoleh ijazah sekolah menengah atas.

Sistem ini diawasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang bertanggung jawab atas kurikulum nasional dan standar pendidikan. Kurikulum saat ini menggabungkan mata pelajaran inti seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dengan penekanan pada keterampilan berbasis kompetensi dan karakter. Selain itu, terdapat mata pelajaran pilihan yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.

Pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang menawarkan berbagai program sarjana dan pascasarjana. Proses seleksi masuk ke perguruan tinggi cenderung kompetitif, tergantung pada hasil ujian nasional atau ujian masuk mandiri yang diadakan oleh masing-masing perguruan tinggi.

Perumusan sistem pendidikan di Indonesia telah melalui berbagai tahap penting dari masa lalu hingga saat ini, mencerminkan perubahan sosial, politik, dan pendidikan di negara ini. Berikut adalah beberapa tahapan utama dalam proses perumusan sistem pendidikan di Indonesia:

  1. Era Kolonial (Abad ke-19 - awal abad ke-20):Pendidikan di Indonesia pada masa ini didominasi oleh pendidikan Belanda yang bertujuan untuk mencetak birokrat dan tenaga kerja terampil untuk kepentingan kolonial. Sekolah-sekolah Eropa didirikan, sedangkan pendidikan bagi penduduk pribumi lebih terbatas dan fokus pada pembentukan tenaga kerja rendah.

  2. Era Kemerdekaan (1945 - 1965):Setelah kemerdekaan Indonesia, pendidikan nasional ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945. Pemerintah Indonesia mulai merumuskan sistem pendidikan yang inklusif dan nasionalis dengan menciptakan jaringan sekolah nasional di seluruh Indonesia. Kurikulum nasional dikembangkan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan kemandirian.

  3. Era Orde Baru (1966 - 1998):Pada masa ini, pemerintah Orde Baru mengimplementasikan konsep "Pendidikan Pancasila" yang menekankan pada pembinaan karakter dan loyalitas terhadap rezim. Pendidikan dasar dan menengah dikembangkan secara luas, meskipun ada kritik terhadap kurikulum yang cenderung otoriter dan kurang beragam.

  4. Reformasi Pendidikan (1998 - sekarang):Pasca jatuhnya Orde Baru, Indonesia mengalami reformasi besar-besaran dalam bidang pendidikan. Pemerintah berupaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan melalui kebijakan inklusif dan demokratisasi sistem pendidikan. Kurikulum 2006 diperkenalkan dengan pendekatan berbasis kompetensi untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja global.

  5. Tantangan dan Reformasi Kontemporer:Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan signifikan seperti kesenjangan pendidikan antar daerah, kualitas guru, dan kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai. Pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, memperkuat kurikulum berbasis karakter, dan meningkatkan aksesibilitas pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.

Namun, sadarkah anda bahwasannya perumusan sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia sejak era kolonial hingga era kurikulum merdeka saat ini sudah menghilangkan beberapa hal yang dari masa ke masa mulai ditinggalkan. Benarkah demikia? Berikut sajiannya.

Di dalam sistem pendidikan di Indonesia yang berlaku saat ini, masih terdapat beberapa tantangan dan aspek yang perlu diperbaiki atau diperhatikan lebih lanjut. Beberapa hal yang masih dianggap kurang atau perlu ditingkatkan antara lain:

  1. Kualitas Pendidikan:Meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama melalui kurikulum berbasis kompetensi, tetapi masih ada tantangan dalam implementasi dan peningkatan mutu pendidikan secara konsisten di seluruh Indonesia. Kualitas guru, infrastruktur sekolah, dan metode pengajaran yang inovatif perlu terus diperhatikan.

  2. Kesenjangan Regional:Ada kesenjangan yang signifikan antara pendidikan di perkotaan dan pedesaan serta antarwilayah di Indonesia. Sekolah di daerah terpencil sering kali menghadapi keterbatasan infrastruktur, tenaga pengajar yang kurang berkualitas, dan akses terbatas terhadap teknologi pendidikan. Upaya untuk mengurangi kesenjangan ini masih perlu lebih ditingkatkan.

  3. Kurangnya Fokus pada Keterampilan Abad ke-21:Meskipun kurikulum telah mengalami beberapa perubahan untuk meningkatkan relevansi dengan kebutuhan pasar kerja global, namun masih ada kritik bahwa pendidikan belum sepenuhnya mempersiapkan siswa dengan keterampilan abad ke-21 seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi.

  4. Kurangnya Pendidikan Karakter:Meskipun pendidikan karakter telah menjadi bagian dari agenda pendidikan nasional, implementasinya masih bervariasi di berbagai sekolah dan daerah. Pendidikan karakter tidak hanya tentang penanaman nilai-nilai moral, tetapi juga tentang pengembangan kepribadian yang kuat dan etika kerja yang baik.

  5. Akses Terhadap Pendidikan Tinggi:Akses ke perguruan tinggi masih menjadi tantangan bagi banyak lulusan sekolah menengah atas di Indonesia, terutama di daerah terpencil atau bagi mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah. Sistem seleksi masuk yang kompetitif dan biaya pendidikan yang tinggi menjadi hambatan utama.

  6. Pendidikan Inklusif:Meskipun ada upaya untuk meningkatkan inklusivitas dalam sistem pendidikan, termasuk bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus atau disabilitas, namun masih banyak tantangan dalam penyediaan fasilitas dan sumber daya yang memadai bagi mereka.

Secara keseluruhan, meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai dalam sistem pendidikan di Indonesia, masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki atau diperkuat untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih inklusif, relevan, dan berkualitas bagi semua anak-anak Indonesia.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun