Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ragam Tantangan Menjadi Pelamar Kerja di Indonesia

19 Juli 2024   18:00 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200910160948-20-545017/polisi-bubarkan-kerumunan-pelamar-kerja-di-pabrik-purwakarta)

8. Gaji dan Kondisi Kerja

Beberapa pekerjaan menawarkan gaji yang rendah dan kondisi kerja yang kurang baik, yang membuat pelamar enggan menerima tawaran tersebut meskipun membutuhkan pekerjaan.

9. Diskriminasi

Pelamar kerja kadang-kadang menghadapi diskriminasi berdasarkan usia, gender, agama, atau latar belakang pendidikan, yang mengurangi kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan.

10. Perubahan Teknologi

Perubahan cepat dalam teknologi dapat membuat keterampilan tertentu menjadi usang. Pelamar yang tidak mengikuti perkembangan teknologi terbaru mungkin kesulitan bersaing dengan pelamar yang lebih up-to-date.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan yang relevan, dan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan adil.

Contoh Beberapa Negara dengan Sistem Perekrutan Tenaga Kerja Terbaik

(https://glints.com/id/lowongan/lowongan-kerja-di-luar-negeri)
(https://glints.com/id/lowongan/lowongan-kerja-di-luar-negeri)

Beberapa negara dikenal memiliki praktik rekrutmen yang baik dan efektif, yang dapat menjadi contoh bagi negara lain. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Jerman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun