Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ragam Tantangan Menjadi Pelamar Kerja di Indonesia

19 Juli 2024   18:00 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak perusahaan mensyaratkan pengalaman kerja yang signifikan, bahkan untuk posisi entry-level, yang sulit dipenuhi oleh fresh graduates yang baru memasuki pasar kerja.

3. Kesenjangan Keterampilan

Sering kali terdapat kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh pelamar kerja dan yang dibutuhkan oleh industri. Keterampilan yang diperoleh di bangku kuliah tidak selalu sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

4. Proses Rekrutmen yang Panjang dan Rumit

Proses seleksi yang panjang, berbelit-belit, dan kurang transparan sering kali menambah stres dan kebingungan bagi pelamar. Kurangnya umpan balik dari perusahaan juga membuat pelamar sulit mengetahui kelemahan mereka.

5. Nepotisme dan Preferensi Koneksi Pribadi

Praktik nepotisme dan preferensi terhadap pelamar yang memiliki koneksi pribadi masih cukup umum, sehingga merugikan pelamar yang tidak memiliki jaringan atau hubungan dalam perusahaan.

6. Lokasi Geografis

Kesempatan kerja yang lebih banyak tersedia di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung membuat pelamar dari daerah terpencil harus bersaing lebih keras atau bahkan pindah ke kota besar untuk mendapatkan pekerjaan.

7. Ekonomi yang Tidak Stabil

Ketidakstabilan ekonomi dapat mempengaruhi jumlah lapangan kerja yang tersedia. Krisis ekonomi, seperti yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, dapat mengakibatkan banyak perusahaan melakukan PHK dan mengurangi rekrutmen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun