Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rekam Jejak Rapor Merah Perjalanan Pendidikan di Indonesia

9 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   08:13 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.kompas.id)

Peningkatan kualitas guru juga menjadi fokus utama, dengan berbagai pelatihan dan sertifikasi profesional yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran. Program Guru Penggerak, misalnya, bertujuan untuk melatih dan memberdayakan guru agar menjadi agen perubahan di komunitas mereka.

Meski demikian, tantangan masih ada, seperti kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, masalah sarana dan prasarana, serta beban administratif bagi guru. Namun, upaya terus dilakukan untuk mengatasi hambatan ini, dengan harapan dapat menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, merata, dan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat Indonesia.

Jalan Terjal dan Rapor Merah Perjalanan Proses Pendidikan di Indonesia


Perjalanan proses pendidikan di Indonesia tidaklah selalu mulus, terdapat berbagai jalan terjal dan tantangan yang harus dihadapi, yang sering kali tercermin dalam apa yang disebut sebagai "rapor merah" sistem pendidikan kita. Beberapa tantangan utama yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1) Kesenjangan Akses dan Kualitas:
Terdapat kesenjangan besar antara akses pendidikan di perkotaan dan pedesaan, serta antara daerah yang lebih makmur dan yang kurang berkembang. Banyak daerah terpencil masih kekurangan fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang memadai. Kualitas pendidikan pun sering kali lebih rendah di daerah-daerah tersebut.

2) Kualitas Guru dan Tenaga Pendidik:
Masih ada kekurangan guru yang berkualitas dan terlatih dengan baik, terutama di daerah terpencil. Kurangnya fasilitas pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dapat mengakibatkan kualitas pengajaran yang kurang memadai.

3) Kurangnya Sarana dan Prasarana:
Infrastruktur pendidikan seperti bangunan sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan akses internet sering kali kurang memadai. Hal ini memengaruhi proses belajar mengajar dan ketersediaan sumber belajar yang memadai.

4) Kurangnya Pendanaan dan Pengelolaan Dana:
Pendanaan pendidikan yang masih rendah dan kurangnya pengelolaan dana yang efisien dapat menghambat peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Hal ini berdampak pada ketersediaan fasilitas, pelatihan guru, dan pengembangan kurikulum.

5) Kesenjangan Kualitas Sekolah dan Kurikulum:
Kesenjangan kualitas antara sekolah-sekolah negeri dan swasta, serta perbedaan kurikulum antara sekolah-sekolah, masih menjadi masalah yang perlu diatasi. Hal ini dapat menyebabkan disparitas dalam pemahaman materi pelajaran dan persiapan siswa untuk menghadapi ujian nasional.

6) Keterbatasan Akses Teknologi dan Pembelajaran Jarak Jauh:
Meskipun perkembangan teknologi telah membantu meningkatkan akses pendidikan, namun masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan mengakses teknologi informasi. Pembelajaran jarak jauh pun belum merata dan belum tentu efektif di semua daerah.

7) Tantangan Akademik dan Motivasi Belajar:
Tingginya tingkat putus sekolah, kurangnya motivasi belajar, dan kesulitan akademik bagi sebagian siswa juga menjadi tantangan besar dalam sistem pendidikan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun