Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Bahasa Daerah Penting Untuk Diajarkan di Bangku Sekolah?

7 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   08:16 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://bisnistoday.co.id/kemendikbudristek-lakukan-revitalisasi-bahasa-daerah-bali)

Bahasa daerah memegang peranan penting dalam keberagaman budaya Indonesia. Setiap bahasa daerah tidak hanya merupakan alat komunikasi, tetapi juga menyimpan nilai-nilai kearifan lokal, tradisi, dan identitas suatu daerah. Pentingnya melestarikan bahasa daerah tidak hanya berkaitan dengan pelestarian warisan budaya, tetapi juga dengan pemertahankan keberagaman dan eksistensi budaya nasional.

Bahasa daerah menjadi salah satu fondasi dalam membentuk identitas suatu daerah. Melalui bahasa, generasi muda dapat memahami nilai-nilai tradisional, cerita rakyat, dan norma-norma sosial yang mengakar dalam budaya lokal. Selain itu, bahasa daerah juga menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan lingkungan sekitarnya, memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan.

Eksistensi budaya nasional juga sangat tergantung pada keberagaman bahasa daerah di Indonesia. Bahasa daerah merupakan bagian integral dari kekayaan budaya bangsa yang memperkaya ciri khas budaya Indonesia secara keseluruhan. Dengan menjaga bahasa daerah, kita juga turut menjaga keragaman budaya nasional yang menjadi salah satu kekayaan tak ternilai.

Bahkan melalui Kemendikbud,upaya revitalisasi juga telah dilakukan guna menjaga kelestarian dan eksistensi Bahasa Daerah sebagai identitas budaya nasional serta menjaga warisan budaya Indonesia. Seperti apa yang pernah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pada tahun 2022 lalu.  

"Kemendikbudristek merancang tiga model revitalisasi yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Model A, di mana karakteristik daya hidup bahasanya masih aman, jumlah penuturnya masih banyak, dan masih digunakan sebagai bahasa yang dominan di dalam masyarakat tuturnya. Pendekatan yang dilakukan pada model A ini, adalah pewarisan dilakukan secara terstruktur melalui pembelajaran di sekolah (berbasis sekolah). "Contohnya Bahasa Jawa, Sunda, dan Bali," ujar Menteri Nadiem. 

Berikut adalah beberapa upaya revitalisasi yang dilakukan:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki beberapa upaya revitalisasi terkait bahasa daerah guna memperkuat pelestarian dan pengembangan warisan budaya Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:

Pengembangan Kurikulum: Kemendikbud terus mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan pembelajaran bahasa daerah sebagai bagian dari pendidikan formal. Dalam kurikulum tersebut, bahasa daerah diberikan ruang yang memadai untuk diajarkan dan dipelajari di semua tingkatan pendidikan.

1) Pelatihan Guru: Kemendikbud memberikan pelatihan kepada guru tentang metode pengajaran bahasa daerah yang efektif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar bahasa daerah serta mendorong mereka untuk memperhatikan aspek kebudayaan lokal dalam proses pembelajaran.

2) Pengembangan Bahan Ajar: Kemendikbud menginisiasi pengembangan berbagai bahan ajar yang menarik dan relevan untuk pembelajaran bahasa daerah. Ini termasuk buku teks, modul pembelajaran, permainan pendidikan, dan sumber belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam mengajar bahasa daerah dengan lebih efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun