Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ngebet Administrasi, Benarkah Beberapa Oknum Guru Sering Mengeluhkan Rumitnya Menggunakan Aplikasi PMM?

6 Juni 2024   14:11 Diperbarui: 7 Juni 2024   03:06 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Akhir-akhir ini, permasalahan administrasi guru di Indonesia semakin merebak dan rumit, menimbulkan keluhan dari banyak guru. Sebagian besar guru merasa bahwa beban administratif yang berlebihan mengganggu tugas utama mereka dalam mengajar dan mendidik siswa. Persyaratan untuk menyusun berbagai laporan, dokumen penilaian, dan administrasi kelas memakan banyak waktu dan energi, sehingga mengurangi fokus mereka pada pengembangan pembelajaran yang kreatif dan interaktif. 

Selain itu, perubahan kebijakan dan peraturan yang sering terjadi memperburuk situasi, membuat guru harus terus menyesuaikan diri dengan prosedur baru yang memakan waktu. 

Akibatnya, banyak guru merasa stres dan kelelahan, yang berdampak negatif pada kualitas pendidikan yang dapat mereka berikan. Keadaan ini menunjukkan perlunya peninjauan kembali kebijakan administrasi pendidikan agar lebih efisien dan mendukung tugas inti guru sebagai pendidik.

Sumber Gambar: rri.co.id
Sumber Gambar: rri.co.id

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan edaran yang mendorong sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) guna mencapai ketertiban administrasi. Aplikasi PMM dirancang untuk membantu guru dalam mengelola tugas-tugas administratif secara lebih efisien, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengajaran dan pembelajaran. 

Melalui aplikasi ini, guru dapat dengan mudah menyusun dan mengakses berbagai dokumen penting, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran, penilaian siswa, dan laporan administratif lainnya. Selain itu, aplikasi PMM juga menyediakan berbagai sumber daya pendidikan dan alat bantu yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar. 

Dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi PMM, diharapkan dapat mengurangi beban administratif yang selama ini menjadi keluhan banyak guru, meningkatkan kualitas pendidikan, serta memastikan tertib administrasi di lingkungan sekolah. Dukungan dan pelatihan terkait penggunaan aplikasi ini juga disediakan untuk memastikan guru dapat mengoperasikan PMM dengan optimal.

Sumber Gambar: wartapendidikan.id
Sumber Gambar: wartapendidikan.id

Bagi sebagian guru, menggunakan aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk keperluan administrasi memang dirasa rumit dan sulit. Beberapa faktor yang menyumbang pada kesulitan ini termasuk kurangnya pelatihan yang memadai, terbatasnya akses terhadap perangkat teknologi, serta kendala teknis seperti konektivitas internet yang tidak stabil, terutama di daerah-daerah terpencil. 

Selain itu, adaptasi terhadap teknologi baru membutuhkan waktu dan usaha, yang dapat menjadi tantangan tersendiri bagi guru yang kurang familiar dengan penggunaan aplikasi digital.

Ketidakmampuan untuk dengan cepat menguasai penggunaan aplikasi ini dapat menambah beban kerja guru, yang sudah merasa terbebani oleh tugas administratif tradisional. Kesulitan ini bisa diperparah oleh kekhawatiran bahwa kesalahan dalam penggunaan aplikasi dapat mempengaruhi kinerja mereka atau mengakibatkan data yang tidak akurat.

Jika ketidakmampuan penguasaan teknologi hanya salah satu dari hambatan yang dialami guru dalam menggunakan PMM, lantas apakah masih ada hambatan lain?

Penggunaan aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) oleh guru di Indonesia telah menghadapi berbagai masalah yang menghambat efektivitas dan efisiensi. Berikut adalah beberapa ragam masalah yang sering dialami guru saat menggunakan aplikasi PMM:

1) Keterbatasan Teknologi:
Banyak guru, terutama di daerah terpencil, menghadapi keterbatasan akses terhadap perangkat teknologi yang memadai seperti komputer atau smartphone yang kompatibel dengan aplikasi PMM. Selain itu, konektivitas internet yang buruk atau tidak stabil juga menjadi kendala besar.

2) Kurangnya Pelatihan dan Sosialisasi:
Beberapa guru merasa kurang mendapat pelatihan yang memadai tentang cara menggunakan aplikasi PMM. Tanpa bimbingan yang tepat, guru kesulitan memahami fitur-fitur aplikasi dan cara memanfaatkannya secara optimal.

3) Antarmuka yang Kurang Ramah Pengguna:
Guru sering mengeluhkan bahwa antarmuka aplikasi PMM kurang intuitif dan sulit digunakan, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan teknologi. Hal ini membuat proses input data dan navigasi aplikasi menjadi rumit.

4) Waktu yang Terbatas:
Guru sering kali memiliki jadwal yang padat dengan tugas mengajar dan tanggung jawab administratif lainnya. Menggunakan aplikasi baru yang memerlukan waktu untuk dipelajari dan dioperasikan bisa menambah beban kerja mereka.

5) Masalah Teknis dan Bug:
Seperti aplikasi lainnya, PMM juga mungkin menghadapi masalah teknis seperti bug, error, atau gangguan server yang dapat menghambat kinerja aplikasi. Hal ini bisa menyebabkan frustrasi dan menghambat proses administrasi.

6) Integrasi dengan Sistem Lain:
Kesulitan dalam mengintegrasikan aplikasi PMM dengan sistem administrasi sekolah lainnya juga menjadi masalah. Guru harus menginput data yang sama ke beberapa platform yang berbeda, yang menambah beban kerja.

7) Dukungan Teknis yang Terbatas:
Kurangnya dukungan teknis yang cepat dan efektif dari pihak pengelola aplikasi bisa membuat guru kesulitan mengatasi masalah teknis yang mereka hadapi saat menggunakan PMM.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, langkah-langkah seperti peningkatan pelatihan dan sosialisasi, perbaikan antarmuka pengguna, peningkatan infrastruktur teknologi, dan penyediaan dukungan teknis yang lebih baik perlu diambil. Dengan demikian, aplikasi PMM dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien oleh guru di seluruh Indonesia.

Walau dirasa sulit bagi sebagian guru, namun dalam praktiknya banyak manfaat yang dirasakan oleh sebagian guru lainnya yang sudah menggunakan PMM. Sebagai contoh, saya merasakan salah satunya. Dengan adanya PMM saya bisa mendapatkan banyak referensi bahan ajar, serta saling berbagi karya seperti artikel, Jurnal, dll untuk keperluan berdiskusi. Berikut adalah manfaat lainnya yang didapatkan oleh guru jika sudah mengaplikasikan penggunaan PMM untuk keperluan administrasi:

1) Peningkatan Kompetensi Profesional:

Teknik Mengajar Modern: Menguasai metode dan teknik mengajar terbaru yang lebih efektif dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Pemanfaatan Teknologi: Kemampuan menggunakan teknologi dalam pembelajaran, seperti platform e-learning, alat bantu pengajaran digital, dan aplikasi pendidikan.

2) Pengembangan Kurikulum yang Efektif:

Kurikulum Berbasis Kompetensi: Mampu merancang kurikulum yang berfokus pada pengembangan kompetensi siswa, sehingga pembelajaran lebih relevan dan aplikatif.
Penyusunan Materi Ajar: Kemampuan menyusun materi ajar yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

3) Evaluasi dan Penilaian yang Lebih Baik:

Metode Penilaian Beragam: Menguasai berbagai metode penilaian yang komprehensif, mulai dari penilaian formatif hingga sumatif.
Umpan Balik Konstruktif: Memberikan umpan balik yang lebih konstruktif dan spesifik kepada siswa, membantu mereka dalam proses belajar.

4) Pengelolaan Kelas yang Efektif:

Manajemen Kelas: Mampu mengelola kelas dengan lebih baik, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.
Pendekatan Disiplin Positif: Mengadopsi pendekatan disiplin positif yang membantu dalam menangani masalah perilaku siswa secara lebih efektif.

5) Pengembangan Diri dan Motivasi:

Kepuasan Kerja: Merasa lebih dihargai dan termotivasi dalam menjalankan tugas sebagai guru, yang berkontribusi pada peningkatan kepuasan kerja.
Pengembangan Karier: Peluang untuk berkembang dalam karier, termasuk peningkatan peluang untuk mendapatkan posisi kepemimpinan di sekolah.

6) Kolaborasi dan Jaringan Profesional:

Komunitas Belajar Profesional: Bergabung dalam komunitas belajar profesional yang memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman dengan sesama guru.
Kolaborasi Antar Guru: Meningkatkan kolaborasi dengan rekan kerja, yang berdampak positif pada kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah.

7) Pemahaman Lebih Baik tentang Siswa:

Pendekatan Individual: Memahami kebutuhan belajar individu siswa dan mampu menyesuaikan metode pengajaran untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.
Dukungan Emosional: Lebih peka terhadap kondisi emosional dan sosial siswa, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih baik.

8) Keterampilan Kepemimpinan:

Kepemimpinan Pendidikan: Mengembangkan keterampilan kepemimpinan, yang berguna bagi mereka yang beraspirasi untuk menjadi pemimpin di lingkungan pendidikan.
Manajemen Sekolah: Pemahaman yang lebih baik tentang manajemen sekolah dan administrasi pendidikan.

9) Peningkatan Kualitas Pengajaran:

Strategi Pembelajaran Inovatif: Menerapkan strategi pembelajaran inovatif yang membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan efektif.
Hasil Belajar yang Lebih Baik: Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan terarah.

10 ) Pengembangan Berkelanjutan:

Pembelajaran Sepanjang Hayat: Memiliki mindset untuk terus belajar dan berkembang, memastikan bahwa Anda selalu up-to-date dengan tren dan perkembangan terbaru dalam pendidikan.

Dengan manfaat-manfaat ini, penggunaan PMM dapat membantu guru menjadi lebih profesional, efektif, dan puas dalam peran mereka, serta memberikan dampak positif yang signifikan pada pendidikan siswa.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun