Jose Mourinho lahir pada 26 Januari 1963 di Setúbal, Portugal. Sejak masa muda, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap sepak bola, sebagian besar dipengaruhi oleh ayahnya, Félix Mourinho, yang merupakan seorang penjaga gawang profesional. Mourinho mulai bermain sepak bola pada level junior, tetapi menyadari bahwa karir bermainnya mungkin tidak akan secemerlang yang diharapkannya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengejar karir di bidang kepelatihan.
Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya di bidang pendidikan jasmani, Mourinho mulai mengambil langkah-langkah awal dalam karir kepelatihannya. Ia pertama kali bekerja sebagai pelatih di klub-klub kecil Portugal sebelum mendapatkan kesempatan bekerja sebagai asisten manajer di Estrela da Amadora dan kemudian di Ovarense. Namun, titik balik penting dalam karirnya terjadi ketika ia bergabung dengan staf pelatih Bobby Robson di Sporting CP pada awal 1990-an. Kerjasama ini berlanjut saat mereka pindah ke FC Porto dan kemudian ke Barcelona.
Di Barcelona, Mourinho mulai mendapatkan pengakuan sebagai pelatih berbakat, terutama karena kemampuannya menganalisis pertandingan dan komunikasi yang efektif dengan pemain. Pengalaman ini memberinya fondasi yang kuat untuk melanjutkan karir kepelatihannya secara independen. Jose Mourinho memulai karir kepelatihannya dengan posisi asisten dan penerjemah untuk Bobby Robson di Sporting CP pada awal 1990-an. Keahlian bahasa dan analisisnya membuatnya menjadi aset berharga, dan ketika Robson pindah ke FC Porto dan kemudian ke Barcelona, Mourinho ikut serta. Di Barcelona, Mourinho juga bekerja di bawah Louis van Gaal setelah kepergian Robson, semakin memperkaya pengalamannya di lingkungan klub besar.
Pada tahun 2000, Mourinho mendapatkan kesempatan pertama sebagai manajer utama di Benfica, namun masa jabatannya singkat karena perselisihan internal. Setelah itu, ia melatih União de Leiria, di mana ia berhasil membawa klub tersebut mencapai peringkat yang lebih tinggi dari biasanya di liga Portugal. Keberhasilan ini menarik perhatian FC Porto, yang mengontraknya pada Januari 2002.
Di Porto, Mourinho mulai membangun reputasi internasionalnya. Dalam dua musim, ia memenangkan dua gelar liga Portugal, Piala Portugal, Piala UEFA, dan Liga Champions UEFA pada 2004. Prestasi ini membuatnya diminati oleh klub-klub besar Eropa, dan pada musim panas 2004, ia bergabung dengan Chelsea di Liga Premier Inggris.
Gaya melatih khas Jose Mourinho sering disebut dengan istilah "parkir bus," yang mengacu pada strategi defensif yang ketat dan terorganisir. Namun, pendekatan Mourinho lebih kompleks dan multifaset:
Organisasi Pertahanan: Mourinho terkenal karena kemampuan untuk menyusun pertahanan yang sangat solid. Timnya sangat disiplin dalam hal posisi dan pergerakan, sehingga sulit bagi lawan untuk menciptakan peluang gol.
Serangan Balik Cepat: Tim Mourinho sering memanfaatkan serangan balik cepat. Dengan pemain-pemain cepat di lini depan, mereka mampu mengubah situasi defensif menjadi ofensif dengan sangat cepat.
Manajemen Psikologis: Mourinho dikenal sebagai "The Special One" karena kemampuannya memotivasi pemain dan mengelola ruang ganti. Dia sering menggunakan media untuk membangun narasi yang menguntungkan timnya dan menekan lawan.
Adaptasi Taktik: Mourinho mampu menyesuaikan taktiknya sesuai dengan lawan yang dihadapi. Ia sering melakukan perubahan taktik selama pertandingan untuk mengeksploitasi kelemahan lawan.
Peran Pemain Kunci: Mourinho sering mengandalkan beberapa pemain kunci untuk menjalankan strateginya. Pemain-pemain ini biasanya diberi peran khusus yang sangat penting dalam skema taktik tim.
Kombinasi dari elemen-elemen ini membuat Mourinho menjadi salah satu pelatih paling sukses dan dihormati dalam sepak bola modern, meskipun gaya dan pendekatannya kadang kontroversial dan mengundang kritik.
Apa yang membuat gaya melatih Jose Mourinho dibenci banyak orang?
Gaya melatih Jose Mourinho sering mengundang kontroversi dan kebencian dari berbagai pihak, baik itu fans, media, maupun pihak lain di dunia sepak bola. Beberapa faktor utama yang membuat gaya melatihnya banyak dibenci antara lain:
Pendekatan Defensif: Mourinho sering mengandalkan strategi bertahan yang ketat, yang oleh beberapa orang dianggap membosankan dan tidak menarik. Gaya permainan ini, yang dikenal dengan sebutan "parkir bus," dianggap terlalu pragmatis dan tidak sesuai dengan filosofi sepak bola menyerang yang lebih disukai oleh banyak penggemar.
Komentar Kontroversial: Mourinho terkenal karena komentarnya yang sering kali provokatif dan kontroversial. Ia sering menggunakan media untuk menyerang lawan, wasit, dan bahkan pemainnya sendiri. Hal ini membuatnya menjadi sosok yang polarizing, di mana banyak orang merasa terganggu oleh sikapnya yang blak-blakan dan konfrontatif.
Taktik Permainan Psikologis (Mind Games): Mourinho sering terlibat dalam permainan psikologis dengan manajer lawan, pemain, dan media. Meskipun hal ini bisa meningkatkan semangat timnya, sering kali dianggap mengganggu dan tidak sportif.
Konflik dengan Pemain: Mourinho memiliki sejarah konflik dengan pemain di berbagai klub yang dia latih. Contoh terkenal adalah perselisihannya dengan Iker Casillas di Real Madrid dan Paul Pogba di Manchester United. Konflik-konflik ini sering menyebabkan keretakan dalam tim dan mempengaruhi performa secara keseluruhan.
Pendekatan Pragmatis: Gaya kepelatihan Mourinho yang sangat pragmatis dan berorientasi pada hasil sering kali mengorbankan gaya permainan yang menarik. Bagi banyak penggemar sepak bola, kemenangan dengan cara yang indah lebih dihargai daripada kemenangan yang diraih dengan cara yang dianggap negatif atau terlalu defensif.
Kurang Memberi Kesempatan pada Pemain Muda: Mourinho sering dikritik karena kurang memberi kesempatan kepada pemain muda untuk berkembang di tim utama. Ia lebih cenderung mengandalkan pemain berpengalaman dan transfer pemain bintang untuk mencapai kesuksesan jangka pendek.
Keterlibatan dalam Kontroversi: Mourinho sering terlibat dalam berbagai kontroversi di dalam dan luar lapangan, termasuk konfrontasi dengan ofisial pertandingan, manajer lawan, dan bahkan fans. Insiden-insiden ini menambah citra negatifnya di mata banyak orang.
Meskipun banyak yang menghargai Mourinho karena kesuksesan dan trofi yang telah ia raih, gaya dan pendekatannya yang kontroversial membuatnya menjadi salah satu sosok yang paling dicintai sekaligus dibenci dalam dunia sepak bola.
#SalamLiterasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI