Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah "Stamina Drop' ala Dortmund dan Suksesnya Madrid Menjuarai UCL ke-15 Musim Ini

2 Juni 2024   10:08 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:25 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sumber: Routers)
(Sumber: Routers)
Tuntas, final Liga Champions Eropa yang diselenggarakan pada 2 Juni dinihari tadi akhirnya resmi menciptakan sejarah. Real Madrid menjadi tim pertama di benua eropa yang berhasil menjuarai Liga Champions Eropa untuk ke-15 kalinya sepanjang sejarah klub. Laga yang dimainkan di Stadion, Wembley, London, Inggris tersebut berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan el real atas Borussia Dortmund. 

Menampilkan permainan yang sama-sama agresif dan berkelas, Carlo Ancelotti dengan Real Madridnya harus melawan Edin Terzic dengan Dortmundnya yang sudah kepalang tanggung lolos ke final pada gelaran UCL tahun ini. Dimulai dari Ancelotti yang menurunkan line up terbaiknya seperti apa yang ia lakukan kala menghadapi Bayern Munchen hanya minus Lunin yang digantikan Curtois. Real Madrid menerapkan formasi 4-3-1-2 dengan mengandalkan trio lini serang mereka yakni Bellingham, Vinicius Junior, dan Rodrygo. Sementara Dortmund juga tak mau kalah, Terzic mempertahankan line up andalannya seperti apa yang sudah ia terapkan kala Dortmund berhasil melumat PSG dalam dua leg pada babak semifinal lalu. Ia tetap menurunkan duo sayap andalannya yakni Jadon Sancho dan Karim Adeyemi dan didukung oleh striker Niklas Fulkrug di lini depan.

(Sumber: Routers)
(Sumber: Routers)

Peluit babak pertama dimulai, Dortmund seperti bermain kesetanan melawan Real Madrid. Walau kalah dalam hal penguasaan bola, Dortmund racikan Terzic mampu memborbardir pertahanan Real Madrid yang digalang oleh Rudiger dan Nacho. Bahkan statistik mencatat, Dortmund selama babak pertama sanggup melepaskan 8 sepakan ke arah gawang dengan 3 di antaranya tepat sasaran.

Hal tersebut justru berbanding terbalik dengan apa yang dipertunjukkan Real Madrid yang seakan mati kutu. Bahkan, peluang emas justru hadir dari Niclas Fulkrug ketika sepakannya di menit 23' hanya membentur mistar gawang Tibaut Curtois. Beruntung gawang Real Madrid masih aman. Di babak kedua, pertandingan yang sejatinya diprediksi akan kembali dipegang Dortmund justru berbalik 180 derajat.

(https://kumparan.com/kumparanbola/final-liga-champions-real-madrid-juara-usai-tumbangkan-borussia-dortmund-22r8RtuEycK)
(https://kumparan.com/kumparanbola/final-liga-champions-real-madrid-juara-usai-tumbangkan-borussia-dortmund-22r8RtuEycK)

Dimulai dari Carvajal yang berhasil menjebol gawang Real Madrid di menit ke 74', memanfaatkan sepakan penjuru khas Tony Kroos. Carvajal sukses menyelesaikannya dengan tandukan terukur yang menjebol gawang Gregor Kobel. Tak cukup sampai di situ, Dortmund yang sudah kebobolan justru seakan telanjur kehabisan stamina di babak kedua. Itu dapat dilihat dari tempo permainan mereka yang jauh menurun dibandingkan babak pertama.

Pemain-pemain seperti Karim Adeyemi, Jadon Sancho, Julian Brandt, Ian Maatsen, hingga Niklas Fulkrug seperi dipaksa untuk bekerja keras di babak pertama guna mampu memburu gol. Akan tetapi, hingga babak pertama selesai tak ada satu pun gol di babak pertama. Justru Real Madrid yang tampil tertekan di babak pertama, justru mampu memanfaatkan keadaan pemain Dortmund yang nampak sudah kelelahan di babak kedua.

(Sumber: Routers)
(Sumber: Routers)

Benar saja, tak lama kemudian tepatnya pada menit ke-83' memanfaatkan kesalahan pasing pemain Dortmund yakni Ian Maatsen, Vinicius Junior yang mendapatkan umpan cantik dari Bellingham, bammm! Skor 2-0 untuk keunggulan Real Madrid tercipta. Skor dua gol keunggulan Real Madrid menuntaskan perlawanan sengit dari Dortmund pada laga dini hari tadi. Dengan hasil tersebut, Real Madrid keluar sebagai juara Liga Champions Eropa musim ini.

Walau gagal menghadirkan perpisahan yang indah sebagai kado penutup perpisahan Marco Reus, Dortmund tetap layak diapresiasi. Datang ke final sebagai tim tak diunggulkan bersama dengan PSG, Milan, dan Newcastle nampaknya tak mempengaruhi mental dan daya juang anak asuh Edin Terzic. Bahkan itu sudah terlihat kala de borussian mampu comeback melawan Atletico Madrid di perempat final dan memulangkan PSG di babak semifinal.

Sekali lagi selamat untuk Real Madrid telah berhasil menjuarai UCL musim ini. Sampai jumpa di UCL musim depan dengan format terbaru.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun