2) Kurikulum:
Sekolah Negeri: Wajib mengikuti kurikulum nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun demikian, sekolah negeri memiliki fleksibilitas terbatas dalam menambahkan mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler.
Sekolah Swasta: Meskipun harus mematuhi standar nasional, sekolah swasta sering kali memiliki kebebasan lebih besar untuk mengembangkan kurikulum tambahan atau program khusus, seperti pendidikan berbasis agama, bahasa asing, atau keterampilan khusus.
3) Fasilitas dan Infrastruktur:
Sekolah Negeri: Fasilitas dan infrastruktur bervariasi tergantung pada lokasi dan anggaran dari pemerintah. Beberapa sekolah negeri di kota besar mungkin memiliki fasilitas yang baik, sementara sekolah di daerah terpencil mungkin menghadapi keterbatasan.
Sekolah Swasta: Umumnya, sekolah swasta cenderung memiliki fasilitas yang lebih baik, seperti ruang kelas yang lebih nyaman, laboratorium lengkap, dan area olahraga yang memadai, karena mereka dapat menginvestasikan lebih banyak dana untuk peningkatan sarana dan prasarana.
4) Kualitas Pengajaran:
Sekolah Negeri: Kualitas pengajaran bisa sangat bervariasi. Guru di sekolah negeri adalah pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pemerintah dan biasanya memiliki pelatihan standar.
Sekolah Swasta: Guru di sekolah swasta mungkin memiliki kualifikasi yang lebih spesifik atau lebih tinggi tergantung pada standar sekolah tersebut. Sekolah swasta juga dapat menawarkan pelatihan tambahan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
5) Ukuran Kelas dan Rasio Siswa-Guru:
Sekolah Negeri: Kelas di sekolah negeri sering kali lebih besar, dengan rasio siswa-guru yang tinggi, terutama di sekolah-sekolah di daerah perkotaan yang padat penduduk.