Pernah gak kalian kebayang ni yaa bagi kalian yang usianya masih muda, baru lulus kuliah, dan punya cita-cita pengen kerja di tempat yang gajinya gede tapi harus dibarengi dengan lingkungan kerja yang baik, pimpinan yang mengayomi dan adil, circle kerjaan yang mendukung dan suporting, hingga tempat kerja yang fleksibel tapi tetap bercitra baik di kenal orang?Â
Agaknya terlalu berlebihan kali ya, namanya lingkungan kerja, mustahil jika kita semua hal di atas kita dapatkan seketika. Pasti ada yang mendapatkan salah satunya saja atau bahkan tidak sama sekali. Itu pula yang sering dialami banyak para pekerja muda. Belum lagi bagi mereka yang sebagian melamar kerja asal diterima, tidak pernah tau lingkungannya, tidak kenal siapa-siapa, dan sulit mencari relasi. Nasib saja mungkin yang dapat mengantarkan orang tersebut kepada kebahagiaan dalam lingkungan kerja.Â
Dinamika dalam dunia kerja memang sejatinya selalu berkembang, tidak stagnan dan cenderung menampilkan banyak kejutan yang terkadang tidak kita sangka sehingga ada saja yang dengan problem tersebut bisa membuat seseorang yang bekerja tersebut bertahan selama bertahun-tahun, dipaksa untuk suka, jadi terbiasa dan terlatih, atau bahkan satu sampai dua hari sudah memutuskan untuk berhenti (resign).
Bayangkan seorang pekerja muda seperti sebatang pohon muda yang baru ditanam. Dia sangat bersemangat dan siap tumbuh dan berkembang di tempat barunya, tetapi sayangnya dia ditempatkan di tanah yang sangat keras dan tak subur. Manajernya, bagaikan matahari yang terlalu panas, terus menuntut agar pohon itu tumbuh lebih cepat dari yang seharusnya, tanpa memberikan nutrisi yang cukup atau waktu istirahat yang diperlukan.
Seiring berjalannya waktu, pohon muda itu mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Daunnya menguning, dan cabangnya menjadi rapuh. Meskipun dia berusaha keras untuk tetap bertahan, tekanan yang tak wajar itu mulai mengurangi vitalitasnya, dan akhirnya, dia mungkin bahkan akan mati.
Dalam analogi ini, pohon muda mewakili pekerja muda yang baru memulai karirnya, sementara tanah yang keras dan tak subur mencerminkan lingkungan kerja yang tidak mendukung. Manajer yang menuntut pertumbuhan yang cepat tanpa memberikan dukungan yang cukup adalah representasi dari tekanan kerja yang berlebihan dan tak wajar. Akibatnya, pekerja muda itu menjadi rentan terhadap kelelahan, stres, dan bahkan burnout jika situasinya tidak diatasi dengan baik.
Sekali lagi, yang namanya pekerjaan tak ada yang gampang. Maka dari itu, bagi siapapun anda terutama para pekerja muda yang baru saja memulai karir di dunia kerja, anda perlu untuk terus belajar dan selalu mempersiapan mental agar di masa depan anda menjadi pekerja yang baik, berintegritas, dan mampu menyesuaikan keadaan lingkungan kerja anda.Â
 Lantas, jika pemaparan di atas hanyalah salah satu faktor penyebab menurunnya produktifitas seorang pekerja usia muda di lingkungan pekerjaan. Apakah ada faktor lain? Berikut ulasannya:
Ada beragam pengaruh buruk yang dapat merusak produktivitas para anak muda di lingkungan kerja. Beberapa di antaranya meliputi:
1) Tekanan Kerja yang Berlebihan: Tuntutan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam waktu yang singkat dan dengan hasil yang sempurna dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi pada anak muda, yang pada gilirannya dapat mengurangi produktivitas mereka.
2) Ketidakjelasan dalam Tugas dan Harapan: Kurangnya arahan yang jelas dari atasan atau ketidakjelasan dalam tugas yang diberikan dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian, yang dapat menghambat kinerja dan motivasi para pekerja muda.
3) Kurangnya Dukungan dan Pengakuan: Ketika para anak muda merasa bahwa kontribusi dan pencapaian mereka tidak diakui atau dihargai oleh atasan atau rekan kerja, hal ini dapat mengurangi motivasi dan semangat mereka untuk bekerja secara produktif.
4) Kurangnya Keseimbangan Kerja-Hidup: Lingkungan kerja yang memperkaya hidup secara emosional dan fisik penting bagi kesejahteraan dan produktivitas para pekerja muda. Kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kinerja.
5) Ketidakmampuan dalam Pengembangan Karir: Para anak muda sering mencari kesempatan untuk belajar dan berkembang di tempat kerja. Kurangnya peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan karir dapat menyebabkan kekecewaan dan kurangnya motivasi.
6) Ketidaksesuaian dengan Nilai dan Tujuan Perusahaan: Ketika nilai-nilai perusahaan tidak sejalan dengan nilai-nilai personal para pekerja muda, mereka mungkin merasa tidak termotivasi untuk berkontribusi secara maksimal, yang dapat mengurangi produktivitas mereka.
7) Ketidakjelasan tentang Kemajuan Karir: Para anak muda ingin tahu bahwa mereka memiliki kesempatan untuk maju dan berkembang di tempat kerja mereka. Kurangnya transparansi tentang kemajuan karir dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakpastian, yang dapat mempengaruhi kinerja mereka.
8) Konflik dan Ketidakharmonisan di Tempat Kerja: Konflik interpersonal atau ketidakharmonisan antar tim dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan dan tidak produktif bagi para pekerja muda.
Semua faktor ini dapat berdampak negatif pada produktivitas para anak muda di lingkungan kerja dan menimbulkan tantangan bagi manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan dan kesejahteraan mereka.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H