Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ragam Pengaruh Buruk yang Sering Merusak Produktivitas Para Anak Muda di Lingkungan Pekerjaan

29 Mei 2024   17:54 Diperbarui: 29 Mei 2024   17:58 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah gak kalian kebayang ni yaa bagi kalian yang usianya masih muda, baru lulus kuliah, dan punya cita-cita pengen kerja di tempat yang gajinya gede tapi harus dibarengi dengan lingkungan kerja yang baik, pimpinan yang mengayomi dan adil, circle kerjaan yang mendukung dan suporting, hingga tempat kerja yang fleksibel tapi tetap bercitra baik di kenal orang? 

Agaknya terlalu berlebihan kali ya, namanya lingkungan kerja, mustahil jika kita semua hal di atas kita dapatkan seketika. Pasti ada yang mendapatkan salah satunya saja atau bahkan tidak sama sekali. Itu pula yang sering dialami banyak para pekerja muda. Belum lagi bagi mereka yang sebagian melamar kerja asal diterima, tidak pernah tau lingkungannya, tidak kenal siapa-siapa, dan sulit mencari relasi. Nasib saja mungkin yang dapat mengantarkan orang tersebut kepada kebahagiaan dalam lingkungan kerja. 

Dinamika dalam dunia kerja memang sejatinya selalu berkembang, tidak stagnan dan cenderung menampilkan banyak kejutan yang terkadang tidak kita sangka sehingga ada saja yang dengan problem tersebut bisa membuat seseorang yang bekerja tersebut bertahan selama bertahun-tahun, dipaksa untuk suka, jadi terbiasa dan terlatih, atau bahkan satu sampai dua hari sudah memutuskan untuk berhenti (resign).

Bayangkan seorang pekerja muda seperti sebatang pohon muda yang baru ditanam. Dia sangat bersemangat dan siap tumbuh dan berkembang di tempat barunya, tetapi sayangnya dia ditempatkan di tanah yang sangat keras dan tak subur. Manajernya, bagaikan matahari yang terlalu panas, terus menuntut agar pohon itu tumbuh lebih cepat dari yang seharusnya, tanpa memberikan nutrisi yang cukup atau waktu istirahat yang diperlukan.

Seiring berjalannya waktu, pohon muda itu mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Daunnya menguning, dan cabangnya menjadi rapuh. Meskipun dia berusaha keras untuk tetap bertahan, tekanan yang tak wajar itu mulai mengurangi vitalitasnya, dan akhirnya, dia mungkin bahkan akan mati.

Dalam analogi ini, pohon muda mewakili pekerja muda yang baru memulai karirnya, sementara tanah yang keras dan tak subur mencerminkan lingkungan kerja yang tidak mendukung. Manajer yang menuntut pertumbuhan yang cepat tanpa memberikan dukungan yang cukup adalah representasi dari tekanan kerja yang berlebihan dan tak wajar. Akibatnya, pekerja muda itu menjadi rentan terhadap kelelahan, stres, dan bahkan burnout jika situasinya tidak diatasi dengan baik.

Sekali lagi, yang namanya pekerjaan tak ada yang gampang. Maka dari itu, bagi siapapun anda terutama para pekerja muda yang baru saja memulai karir di dunia kerja, anda perlu untuk terus belajar dan selalu mempersiapan mental agar di masa depan anda menjadi pekerja yang baik, berintegritas, dan mampu menyesuaikan keadaan lingkungan kerja anda. 

 Lantas, jika pemaparan di atas hanyalah salah satu faktor penyebab menurunnya produktifitas seorang pekerja usia muda di lingkungan pekerjaan. Apakah ada faktor lain? Berikut ulasannya:

Ada beragam pengaruh buruk yang dapat merusak produktivitas para anak muda di lingkungan kerja. Beberapa di antaranya meliputi:

1) Tekanan Kerja yang Berlebihan: Tuntutan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam waktu yang singkat dan dengan hasil yang sempurna dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi pada anak muda, yang pada gilirannya dapat mengurangi produktivitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun