Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Kebiasaan Guru Masa Kini yang Perlu Dievaluasi Saat Mengajar di Kelas

28 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 28 Mei 2024   08:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/jenis-jenis-gaya-mengajar-guru-di-kelas)

Gaya mengajar guru masa kini adalah pendekatan yang digunakan oleh para pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang lebih inovatif, interaktif, dan berpusat pada siswa. Dalam era digital dan informasi yang cepat berubah, guru dituntut untuk tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi pada siswa. Gaya mengajar ini mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan perangkat lunak edukatif, platform e-learning, dan media sosial untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. 

Selain itu, guru masa kini cenderung lebih fleksibel dan adaptif, menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi seperti pembelajaran berbasis proyek, flipped classroom, dan pembelajaran kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap siswa. Dengan demikian, guru masa kini berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan dan mengembangkan potensi mereka secara optimal dalam lingkungan belajar yang dinamis dan inklusif.

Guru perlu menyesuaikan gaya mengajar yang relevan dengan keadaan murid era sekarang karena perkembangan teknologi dan informasi telah mengubah cara belajar dan kebutuhan pendidikan siswa. Di era digital ini, siswa lebih terbiasa dengan akses cepat terhadap informasi dan penggunaan perangkat teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendekatan tradisional yang hanya berfokus pada ceramah dan penghafalan tidak lagi efektif. Untuk memastikan pembelajaran yang bermakna dan menarik, guru harus mengadopsi metode yang interaktif dan berpusat pada siswa, seperti penggunaan alat digital, pembelajaran berbasis proyek, dan kolaborasi online. 

Selain itu, setiap siswa memiliki gaya belajar dan kebutuhan yang berbeda, sehingga fleksibilitas dalam metode pengajaran sangat penting untuk mengakomodasi perbedaan ini. Dengan menyesuaikan gaya mengajar, guru dapat meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan hasil belajar siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Adaptasi ini juga membantu guru untuk tetap relevan dan efektif dalam peran mereka sebagai pendidik di tengah perubahan zaman yang cepat.

____

Walau di era sekarang, guru telah banyak beradaptasi dan menyesuaikan gaya mengajarnya dengan kebutuhan peserta didik, masih kerap ditemukan ragam kebiasaan yang mungkin secara tidak sadar masih sulit untuk diubah terutama dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Lantas, apa sajakah ragam kebiasaan tersebut? Dan apakah ada solusi untuk mengubahnya di masa depan? Berikut ulasannya:

1) Keterbatasan dalam Penguasaan Teknologi: Tidak semua guru memiliki keterampilan teknologi yang memadai untuk mengintegrasikan alat digital dan platform e-learning dalam pembelajaran. Hal ini dapat menghambat proses pembelajaran yang seharusnya lebih dinamis dan interaktif.

2) Resistensi terhadap Perubahan: Beberapa guru merasa nyaman dengan metode pengajaran tradisional dan enggan beradaptasi dengan pendekatan baru. Resistensi ini dapat mengakibatkan stagnasi dalam inovasi pendidikan dan kurangnya relevansi dalam metode pengajaran.

3) Kesenjangan Digital: Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet. Ketergantungan pada pembelajaran digital dapat memperburuk kesenjangan pendidikan antara siswa yang memiliki sumber daya dan yang tidak.

4) Beban Administratif: Guru sering kali terbebani dengan tugas administratif yang menyita waktu, sehingga mengurangi waktu dan energi yang bisa dihabiskan untuk merencanakan dan melaksanakan pengajaran inovatif.

5) Kurangnya Pelatihan Profesional: Banyak guru tidak mendapatkan pelatihan yang cukup untuk mengembangkan keterampilan baru yang diperlukan dalam mengajar di era digital. Pelatihan profesional yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan guru tetap terampil dan relevan.

6) Manajemen Kelas yang Kompleks: Mengelola kelas yang menggunakan teknologi memerlukan strategi berbeda dibandingkan kelas tradisional. Guru harus mampu menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi tatap muka untuk memastikan keterlibatan semua siswa.

7) Evaluasi yang Efektif: Menilai hasil belajar siswa dalam konteks pembelajaran yang berbasis teknologi dan proyek memerlukan pendekatan evaluasi yang berbeda. Guru sering kali kesulitan dalam merancang dan menerapkan metode evaluasi yang tepat dan adil.

Mengatasi masalah-masalah ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas sekolah. Investasi dalam pelatihan profesional, infrastruktur teknologi, dan pengembangan kurikulum yang fleksibel sangat penting untuk membantu guru mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kualitas pendidikan di era sekarang.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun