Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Metode Pembelajaran Apa yang Sudah Tak Relevan Dilakukan di Era Pendidikan Saat Ini?

22 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 22 Mei 2024   13:03 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.katalis.app/mengapa-metode-pembelajaran-tradisional-tidak-efektif/?lang=id)

Metode pembelajaran adalah pendekatan atau cara yang sistematis dan terencana yang digunakan oleh pendidik untuk mengajar dan menyampaikan materi kepada siswa. Metode ini mencakup berbagai strategi, teknik, dan prosedur yang dirancang untuk memfasilitasi proses belajar-mengajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif. Metode pembelajaran dapat bervariasi mulai dari ceramah, diskusi, kerja kelompok, hingga penggunaan teknologi pendidikan seperti e-learning dan multimedia. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan karakteristik materi yang diajarkan, kebutuhan siswa, serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guna meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Berikut adalah beberapa pengertian metode pembelajaran menurut para ahli:

Sardiman (2012):
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode ini merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif, dengan memperhatikan karakteristik siswa dan tujuan yang ingin dicapai.

Gerlach dan Ely (1980):
Metode pembelajaran adalah cara yang sistematis dalam pengorganisasian pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Metode ini mencakup berbagai teknik dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

Djamarah (2006):
Menurut Djamarah, metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Metode ini mencakup teknik-teknik tertentu yang digunakan untuk membantu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran.

Syaiful Sagala (2005):
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik yang dipilih untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar agar tercapai tujuan yang diharapkan. Pemilihan metode pembelajaran harus memperhatikan faktor-faktor seperti tujuan pembelajaran, materi pelajaran, karakteristik siswa, dan situasi belajar.

Kunandar (2007):
Metode pembelajaran diartikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode ini berperan penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.

Rusman (2011):
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengadakan hubungan dengan siswa dalam rangka menyampaikan materi pelajaran, sehingga terjadi proses belajar mengajar yang optimal. Metode ini harus disesuaikan dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian, metode pembelajaran merupakan cara-cara atau strategi yang digunakan oleh pendidik untuk mengoptimalkan proses belajar-mengajar, sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif dan efisien.

Jenis-Jenis Metode Pembelajaran

(https://www.diaryguru.com/2020/04/metode-ceramah-metode-tanya-jawab-dan.html)
(https://www.diaryguru.com/2020/04/metode-ceramah-metode-tanya-jawab-dan.html)

Ada berbagai jenis metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik untuk memfasilitasi proses belajar mengajar. Berikut ini adalah beberapa ragam metode pembelajaran yang umum digunakan:

1. Metode Ceramah (Lecture Method)
Metode ceramah melibatkan penyampaian materi oleh guru secara lisan kepada siswa. Ini adalah metode tradisional di mana guru menjadi pusat perhatian dan informasi diberikan secara langsung.

2. Metode Diskusi (Discussion Method)
Metode diskusi melibatkan interaksi antara siswa dengan siswa atau antara siswa dengan guru untuk membahas suatu topik atau masalah. Diskusi memungkinkan siswa untuk berbagi pandangan dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.

3. Metode Tanya Jawab (Question and Answer Method)
Metode tanya jawab melibatkan pertanyaan dari guru yang dijawab oleh siswa atau sebaliknya. Metode ini membantu mengukur pemahaman siswa dan mendorong partisipasi aktif.

4. Metode Demonstrasi (Demonstration Method)
Metode demonstrasi melibatkan guru menunjukkan suatu proses atau fenomena di depan kelas, sehingga siswa dapat melihat langsung cara kerja atau aplikasi dari materi yang diajarkan.

5. Metode Eksperimen (Experimental Method)
Metode eksperimen digunakan terutama dalam pelajaran sains, di mana siswa melakukan percobaan untuk mengamati dan memahami konsep-konsep ilmiah secara langsung.

6. Metode Proyek (Project-Based Learning)
Metode proyek melibatkan siswa dalam menyelesaikan proyek tertentu yang membutuhkan penelitian, perencanaan, dan pelaksanaan. Proyek ini biasanya berhubungan dengan dunia nyata dan membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis.

7. Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Metode pembelajaran kooperatif melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas bersama. Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan kontribusi yang spesifik.

8. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Metode pembelajaran berbasis masalah menantang siswa untuk memecahkan masalah nyata sebagai cara untuk belajar konsep dan keterampilan baru. Ini mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah.

9. Metode Simulasi dan Permainan (Simulation and Game-Based Learning)
Metode ini menggunakan simulasi atau permainan untuk menggambarkan situasi dunia nyata atau konsep yang kompleks. Ini membantu siswa belajar melalui pengalaman dan interaksi.

10. Metode Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning)
Metode pembelajaran mandiri memberi siswa tanggung jawab untuk mengatur dan mengelola proses belajarnya sendiri. Siswa menentukan tujuan belajar, memilih sumber belajar, dan mengevaluasi kemajuan mereka.

11. Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Based Learning)
Metode ini memanfaatkan teknologi digital seperti komputer, internet, dan perangkat lunak edukatif untuk mendukung proses pembelajaran. Ini termasuk e-learning, pembelajaran berbasis web, dan penggunaan aplikasi edukasi.

12. Metode Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning)
Metode pembelajaran berbasis inkuiri melibatkan siswa dalam proses penyelidikan dan penemuan untuk memahami konsep. Siswa mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian, dan membuat kesimpulan berdasarkan data yang mereka kumpulkan.

13. Metode Flipped Classroom
Metode flipped classroom membalikkan tradisional di mana siswa belajar materi pelajaran di rumah melalui video atau bahan bacaan, dan menggunakan waktu kelas untuk diskusi, tanya jawab, dan penerapan konsep.

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan seringkali, kombinasi dari berbagai metode digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik. Pemilihan metode yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan konteks materi yang diajarkan.

Pembelajaran di Era Digital dan Metode yang Tak Relevan Diterapkan

(https://smpn1aranday.sch.id/blog/5-tips-mengatasi-anak-bosan-belajar-di-rumah-dari-psikolog)
(https://smpn1aranday.sch.id/blog/5-tips-mengatasi-anak-bosan-belajar-di-rumah-dari-psikolog)
Metode pembelajaran di era digital telah mengalami transformasi signifikan dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar-mengajar. Penggunaan perangkat digital seperti komputer, tablet, dan smartphone memungkinkan akses ke berbagai sumber belajar secara mudah dan cepat. Platform e-learning, seperti Moodle dan Google Classroom, serta aplikasi edukasi, menyediakan bahan ajar interaktif dan memungkinkan kolaborasi antara siswa dan guru tanpa batasan geografis. 

Pembelajaran berbasis teknologi juga mencakup penggunaan video pembelajaran, simulasi, dan permainan edukatif yang membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, metode pembelajaran flipped classroom telah menjadi populer, di mana siswa mempelajari materi secara mandiri melalui video atau bahan digital di rumah dan kemudian mendiskusikannya di kelas. Dengan demikian, era digital membawa inovasi yang mempermudah personalisasi pembelajaran, memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka masing-masing, serta meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar melalui interaktivitas dan akses ke informasi yang luas.

Di era pembelajaran digital saat ini, beberapa metode pembelajaran tradisional dianggap kurang relevan karena keterbatasannya dalam memanfaatkan teknologi dan mengakomodasi kebutuhan serta gaya belajar siswa modern. Berikut adalah beberapa metode yang mungkin tidak lagi efektif atau relevan:

1. Metode Ceramah Murni (Pure Lecture Method)
Metode ceramah murni, di mana guru hanya menyampaikan materi secara lisan tanpa menggunakan media digital, sering dianggap kurang efektif dalam menarik perhatian siswa. Di era digital, metode ini perlu dilengkapi dengan presentasi multimedia, video, dan alat interaktif untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

2. Pembelajaran Berbasis Buku Teks Sepenuhnya (Textbook-Based Learning)
Mengandalkan buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar tidak lagi relevan karena siswa sekarang dapat mengakses informasi yang lebih up-to-date dan bervariasi dari internet. Pembelajaran perlu mengintegrasikan sumber digital seperti e-books, artikel online, dan video edukatif.

3. Latihan dan Ulangan Tradisional (Traditional Drills and Tests)
Metode yang hanya mengandalkan latihan soal dan ulangan dengan format konvensional kurang efektif dalam mengukur pemahaman siswa secara menyeluruh. Pembelajaran digital memungkinkan penggunaan berbagai bentuk evaluasi, seperti kuis interaktif, proyek digital, dan penilaian berbasis kinerja.

4. Pendekatan Satu Ukuran untuk Semua (One-Size-Fits-All Approach)
Metode yang mengasumsikan semua siswa belajar dengan cara yang sama tidak relevan di era digital. Teknologi memungkinkan pembelajaran yang dipersonalisasi, di mana konten dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan masing-masing siswa.

5. Pembelajaran Pasif (Passive Learning)
Metode di mana siswa hanya menjadi penerima informasi tanpa partisipasi aktif tidak lagi efektif. Pembelajaran digital menekankan pada keterlibatan aktif siswa melalui diskusi online, kolaborasi virtual, dan aktivitas interaktif.

6. Penggunaan Papan Tulis Hitam (Chalkboard)
Menggunakan papan tulis hitam tanpa dukungan teknologi lain dianggap ketinggalan zaman. Saat ini, papan tulis interaktif (interactive whiteboards) atau layar digital yang memungkinkan penulisan dan penayangan konten multimedia lebih sesuai.

7. Pembelajaran Tanpa Umpan Balik Langsung (Delayed Feedback Learning)
Memberikan umpan balik yang tertunda tidak lagi relevan karena siswa membutuhkan umpan balik yang cepat dan relevan untuk memperbaiki pemahaman mereka. Platform digital memungkinkan pemberian umpan balik secara real-time melalui kuis online dan diskusi langsung.

8. Metode Kertas dan Pensil yang Dominan (Dominant Paper-and-Pencil Methods)
Menggunakan kertas dan pensil sebagai alat utama untuk tugas dan evaluasi menjadi kurang relevan ketika ada berbagai alat digital yang dapat digunakan, seperti Google Docs untuk kolaborasi, platform pembelajaran untuk penilaian otomatis, dan aplikasi kreatif untuk tugas-tugas multimedia.

Dalam konteks pembelajaran digital, penting bagi pendidik untuk mengadopsi metode yang lebih dinamis, interaktif, dan adaptif yang sesuai dengan teknologi saat ini dan kebutuhan siswa yang terus berkembang. Integrasi teknologi tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga memungkinkan pendekatan yang lebih holistik dan personalisasi dalam proses pendidikan.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun