Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa yang Membuat Arsenal Gagal Lagi Musim Ini?

22 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 22 Mei 2024   08:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-7349835/momen-fans-arsenal-bersorak-mengira-west-ham-imbangi-city)

Musim ini seakan menjadi musim yang paling buruk yang kembali dialami fans Arsenal musim ini. Bagaimana tidak, gooners sapaan akrab fans Arsenal sendiri dibuat gigit jari pasca hasil akhir pekan ke-38 liga Inggris antara Arsenal melawan Everton berakhir untuk kemenangan Arsenal dengan skor tipis 2-1. Alih-alih mengadakan pesta juara sebagai penutup perjalanan luar biasa Arsenal musim ini, seisi stadion justru dibuat hening ketika di waktu yang bersamaan laga pamungkas yang juga dimainkan Mancester City di Etihad Stadium justru berakhir dengan kemenangan 3-1 untuk Manchester City. Hasil tersebut justru menjadi malapetaka buat Arsenal. Karena berkat kemenangan City tersebut, anak asuh Pep Guardiola berhasil kembali memuncaki tabel klasemen Liga Inggris sekaligus menyegel gelar juara premier league ke-10 mereka sepanjang sejarah klub sekaligus menjadi gelar Liga Inggris ke-4 beruntun sepanjang sejarah klub tersebut.

City sendiri berhasil mengungguli Arsenal pada tabel klasemen akhir dengan raihan 91 poin dengan rincian 28 kali meraih kemenangan, meraih 7 kali hasil imbang, dan mengalami 3 kekalahan. Sementara Arsenal musim ini mengemas 89 poin dengan rincian 28 kali meraih kemenangan,  meraih 5 kali hasil imbang, dan menelan 5 kekalahan musim ini dan berada di peringkat ke-2 di bawah Manchester City. 

Seperti kita sama-sama tahu, musim ini menjadi musim terbaik Arsenal dibanding musim lalu. Hal tersebut bukan tanpa alasan mengingat Mikel Arteta sendiri selaku pelatih Arsenal sudah mempersiapka skuad Arsenal untuk dapat menjadi penantang gelar serius di Liga Inggris musim ini. Tak hanya itu, kembalinya Arsenal ke kompetisi Liga Champions musim ini sekaligus mencetak sejarah baru pasca berhasil lolos ke babak perempat final Liga Champions musim ini sejak terakhir lolos tahun 2009 silam telah menjadikan Arsenal mengalami peningkatan performa yang luar biasa musim ini.

Akan tetapi, seperti pepatah mengatakan "semua akan manchester city pada akhirnya" justru terbukti. Arsenal kalah dalam perburuan gelar Liga Inggris musim ini dan sekaligus menjadikan Arsenal kembali tak mendapatkan gelar apapun karena mereka juga tersingkir dari 3 kompetisi lainnya yakni Liga Champions, Piala FA, dan Carabao Cup.

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan Arsenal kembali gagal meraih gelar Liga Inggris musim ini?

1. Inkonsistensi dan kehilangan poin pada laga-laga krusial

(https://theshortfuse.sbnation.com/2024/4/14/24130220/arsenal-aston-villa-premier-league-match-report-player-ratings)
(https://theshortfuse.sbnation.com/2024/4/14/24130220/arsenal-aston-villa-premier-league-match-report-player-ratings)

Setidaknya, faktor pertama menjadi hal yang mungkin sangat berpengaruh terhadap hilangnya kesempatan Arsenal meraih gelar Liga Inggris musim ini. Terhitung ada 5 laga Arsenal musim ini yang tercipta dengan hasil kekalahan. 2 kekalahan yang paling krusial terjadi pada pekan ke-19 Liga Inggris dan pekan ke-29 hingga pekan ke-34 dimana laga yang dimainkan tersebut yang sejatinya dapat dimenangkan dengan mudah justru harus berakhir dengan kekalahan. Parade hasil minor tersebut diawali oleh kekalahan melawan West Ham di kandang sendiri dengan skor 0-2. Kemudian kalah atas Aston Villa di pekan ke-34 serta meraih setidaknya 3 hasil imbang yakni melawan Fulham, Chelsea, dan Manchester City. 

Itulah yang menyebabkan Arsenal gagal memperlebar jarak poin mereka dengan City dan bahkan membuat Arsenal sempat turun ke posisi ke-2 tabel klasemen sementara liga Inggris di akhir tahun 2023 lalu.

2. Kedalaman Skuad dan Strategi yang mulai terbaca

(https://mataram.antaranews.com/berita/267411/cedera-bek-arsenal-tomiyasu-sudahi-musim-lebih-cepat)
(https://mataram.antaranews.com/berita/267411/cedera-bek-arsenal-tomiyasu-sudahi-musim-lebih-cepat)

Mau bagaimanapun, dalam kompetisi seketat Liga Inggris kedalaman skuad menjadi hal yang wajib diperhatikan oleh sebuah klub. Lihat bagaimana City yang sempat tampil melempem di beberapa pekan pertandingan liga Inggris saat Kevin de Bruyne, Erling Haaland, Jhon Stones, dan Rodrigo tidak tampil. Itu pula yang dialami Arsenal. 

Memainkan formasi yang hampir sama di setiap pertandingan komposisi pemain yang selalu sama seperti Odegaard, Bukayo Saka, Declan Rice, William Saliba, hingga Kai Havertz secara terus menerus seakan menjadi bumerang tersendiri bagi Arsenal. Pola permainan yang cenderung menguasai bola dan kurang efektif dalam hal menjebol gawang lawan. Membuat Arsenal di beberapa laga terlihat melempem di pertandingan-pertandingan penting. Seperti apa yang mereka alami saat ditekuk dua kali oleh Aston Villa yang bermain dengan counter attack penuh dengan kombinasi permainan cepat serta operan pendek membuat Arsenal kewalahan dan harus mengalami dua kekalahan.

3. Tak ada target man atau pencetak gol jitu

(https://rm.id/baca-berita/zona-sport/147333/diminta-fans-segera-cetak-gol-buat-arsenal-jesus-macan-ompong)
(https://rm.id/baca-berita/zona-sport/147333/diminta-fans-segera-cetak-gol-buat-arsenal-jesus-macan-ompong)

ketidakadaan striker haus gol macam Manchester City yang memiliki Erling Haaland, atau Aston Villa yang mempunyai penyerang buas macam Olie Watkins, atau Newcastle yang terus digendong oleh striker tajam yakni Alexander Isak membuat Arsenal musim ini seakan menjadi tim yang harus dipaksa tampil kolektif sepanjang musim. 

Bayangkan saja dari total 91 gol yang dicetak Arsenal di Liga Inggris musim ini, pencetak gol terbanyak Arsenal justru hadir dari diri seorang sayap kiri mereka yakni Bukayo Saka yang sukses mencetak 16 gol musim ini. Sementara penyerang mereka yakni Gabriel Jesus yang diharapkan dapat menyumbangkan gol banyak justru hanya mampu mengemas 4 gol di liga Inggris musim ini. 

Sisanya justru hadir dari para pemain gelandang mereka seperti Martin Odegaard yang mengemas 8 gol, Havertz dengan 13 gol, Declan Rice dengan 7 golnya, dan sumbangsi gol dari pemain bertahan maupun supersub lainnya.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan gagalnya Arsenal meraih gelar Liga Inggris musim ini. Tetap semangat Arsenal dan para fans semoga musim depan kalian tak lagi menjaga trofi City. 

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun