Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keterkaitan antara Coping Stress dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar Remaja yang "Broken Home"

18 Mei 2024   14:00 Diperbarui: 18 Mei 2024   14:02 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.idntimes.com/life/inspiration/asri-muspita-sari-2/coping-mechanism-saat-stres-csc)

Peran Coping Stress serta Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar Remaja Broken Home

Remaja broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan remaja yang berasal dari keluarga yang tidak utuh atau mengalami disfungsi keluarga akibat perceraian, perpisahan, konflik berkepanjangan, atau hilangnya salah satu atau kedua orang tua. Kondisi ini seringkali menyebabkan ketidakstabilan emosional dan psikologis pada remaja, karena mereka mungkin mengalami kurangnya dukungan emosional, perasaan tidak aman, atau kesulitan dalam mengembangkan identitas diri. 

Remaja broken home sering menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan akademis, masalah perilaku, dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat. Dukungan dari lingkungan sekitar, seperti sekolah, teman, dan layanan konseling, sangat penting untuk membantu remaja ini mengatasi kesulitan dan berkembang secara positif meskipun menghadapi situasi keluarga yang menantang.

Keterkaitan antara coping stress dan dukungan sosial terhadap motivasi belajar remaja yang "broken home" sangat signifikan dan saling mendukung dalam membantu remaja mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Remaja yang berasal dari keluarga broken home sering kali menghadapi tekanan emosional dan stres yang lebih besar dibandingkan dengan remaja dari keluarga yang utuh. Oleh karena itu, kemampuan untuk melakukan coping stress dan dukungan sosial menjadi faktor krusial dalam mempengaruhi motivasi belajar mereka.

Coping Stress: Coping stress mencakup strategi dan mekanisme yang digunakan remaja untuk mengelola dan mengurangi dampak negatif dari stres. Remaja yang efektif dalam menggunakan strategi coping, seperti problem-focused coping (mengatasi masalah langsung) atau emotion-focused coping (mengelola respon emosional), lebih mampu mengatasi situasi sulit. Kemampuan ini membantu mereka menjaga fokus dan motivasi dalam belajar meskipun menghadapi tantangan emosional dari situasi keluarga mereka.

Dukungan Sosial: Dukungan sosial dari keluarga, teman, guru, dan komunitas memberikan rasa aman dan diterima, yang sangat penting bagi remaja broken home. Dukungan ini dapat berupa dukungan emosional, instrumental, atau informatif. Kehadiran dukungan sosial yang kuat membantu mengurangi perasaan isolasi dan meningkatkan kesejahteraan emosional, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar.

Keterkaitan Kedua Faktor: Ketika remaja broken home menerima dukungan sosial yang memadai, mereka lebih cenderung mengembangkan strategi coping yang efektif. Dukungan sosial memberikan remaja sumber daya dan rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk menghadapi stres. Dengan berkurangnya stres dan meningkatnya kemampuan coping, remaja dapat lebih fokus pada tujuan akademis mereka, yang meningkatkan motivasi belajar. Selain itu, lingkungan yang suportif juga dapat memberikan dorongan langsung untuk belajar, seperti bantuan dalam mengerjakan tugas sekolah atau memberikan motivasi untuk tetap berprestasi.

Secara keseluruhan, kombinasi antara kemampuan coping stress yang baik dan dukungan sosial yang kuat sangat penting dalam memotivasi remaja broken home untuk terus belajar dan mencapai prestasi akademis. Dukungan sosial membantu mengurangi stres dan memberikan dasar yang stabil bagi remaja untuk mengembangkan strategi coping yang efektif, yang pada akhirnya meningkatkan motivasi dan kinerja belajar mereka.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun