Fenomena munculnya "emak-emak sosialita" merupakan sebuah perubahan budaya yang menarik dalam masyarakat modern. Seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, para ibu rumah tangga tidak lagi hanya terpaku pada peran domestik mereka, tetapi juga aktif dalam dunia sosial, terutama di media daring. Mereka mengelola akun-akun media sosial mereka dengan cermat, membagikan momen-momen kehidupan sehari-hari, tips-tips rumah tangga, hingga pandangan-pandangan mereka tentang berbagai topik.
Emak-emak sosialita menjadi semacam influencer di dunia maya, dengan ribuan pengikut yang menyimak setiap postingan mereka. Mereka bisa menjadi perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat, dari ibu rumah tangga biasa hingga profesional yang sukses, tetapi semua memiliki satu hal yang sama: kemampuan untuk menyampaikan pesan mereka dengan efektif melalui platform online.
Fenomena ini juga menciptakan peluang baru, baik secara sosial maupun ekonomi. Banyak emak-emak sosialita yang berhasil menjadikan kegiatan mereka di media sosial sebagai sumber penghasilan tambahan, melalui endorse produk, kerja sama dengan merek, atau bahkan menjadi pembicara dalam acara-acara terkait kehidupan keluarga dan perempuan.
Namun, seperti halnya fenomena media sosial lainnya, ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh emak-emak sosialita, seperti tekanan untuk selalu tampil sempurna dan kebutuhan untuk menjaga privasi keluarga mereka. Meskipun demikian, keberadaan mereka telah mengubah paradigma tentang peran ibu rumah tangga dalam masyarakat modern, membuktikan bahwa mereka memiliki suara yang kuat dan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam ranah publik, meskipun dari balik layar.
Ada beberapa jenis emak-emak sosialita yang dapat dikenali berdasarkan kegiatan dan konten yang mereka bagikan di media sosial:
1. Emak-emak Kuliner: Mereka yang gemar membagikan resep masakan, tips memasak, ulasan restoran, dan pengalaman kuliner lainnya. Mereka seringkali menjadi sumber inspirasi bagi ibu-ibu lain yang ingin memasak variasi hidangan untuk keluarga mereka.
2. Emak-emak Fashion: Mereka yang memiliki minat dalam dunia fashion dan kecantikan. Mereka akan berbagi tips tentang gaya berpakaian, perawatan kulit, dan rambut, serta ulasan produk-produk kecantikan. Mereka sering kali menjadi influencer bagi ibu-ibu lain yang ingin tetap tampil modis dan trendy.
3. Emak-emak Parenting: Mereka yang fokus pada pengasuhan anak-anak. Mereka akan berbagi tips dan pengalaman seputar kehamilan, persalinan, perkembangan anak, pendidikan anak, serta strategi dalam mengatasi tantangan dalam mengasuh anak.
4. Emak-emak Travelling: Mereka yang gemar melakukan perjalanan dan berbagi pengalaman mereka di berbagai destinasi wisata. Mereka memberikan tips perjalanan, ulasan tempat-tempat yang mereka kunjungi, serta informasi tentang liburan bersama keluarga.
5. Emak-emak Kesehatan dan Kebugaran: Mereka yang fokus pada kesehatan dan kebugaran. Mereka akan berbagi tips tentang pola makan sehat, olahraga, kesehatan mental, serta gaya hidup sehat secara keseluruhan.
6. Emak-emak DIY (Do It Yourself): Mereka yang gemar membuat kerajinan tangan, dekorasi rumah, atau proyek-proyek DIY lainnya. Mereka berbagi ide, tutorial, dan inspirasi untuk membuat sesuatu dengan tangan mereka sendiri.
Setiap jenis emak-emak sosialita memiliki audiens dan pengikutnya sendiri, serta memberikan kontribusi unik dalam komunitas online yang lebih luas.
Apa Dampak yang ditimbulkan dari muncuknya fenomena emak-emak sosialita?
Munculnya fenomena emak-emak sosialita telah membawa dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara positif maupun negatif. Beberapa dampak utama termasuk:
Pemberdayaan Perempuan: Fenomena ini telah memberdayakan banyak ibu rumah tangga untuk mengekspresikan diri dan berbagi pengetahuan mereka di platform online. Mereka memiliki kesempatan untuk menjadi influencer dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam ranah publik, yang sebelumnya mungkin terbatas oleh peran tradisional sebagai ibu rumah tangga.
Peningkatan Ekonomi: Banyak emak-emak sosialita yang berhasil mengubah kegiatan mereka di media sosial menjadi sumber penghasilan tambahan. Dengan menjadi influencer atau bermitra dengan merek, mereka dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan, memberikan kontribusi pada perekonomian rumah tangga mereka.
Pengaruh dalam Pembentukan Opini: Emak-emak sosialita memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk opini dan perilaku konsumen. Mereka seringkali dianggap sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya oleh pengikut mereka, sehingga merek dan produk yang mereka dukung dapat merasakan dampak signifikan dalam hal popularitas dan penjualan.
Penyadaran akan Berbagai Isu: Melalui platform mereka, emak-emak sosialita seringkali menggunakan pengaruh mereka untuk menyadarkan masyarakat tentang berbagai isu sosial, seperti kesehatan mental, kesetaraan gender, dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu penting yang sering kali diabaikan.
Tekanan dan Penilaian: Di sisi negatifnya, munculnya emak-emak sosialita juga dapat meningkatkan tekanan dan penilaian terhadap ibu rumah tangga lainnya. Tekanan untuk tampil sempurna di media sosial dan mendapatkan jumlah pengikut yang besar dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang tidak perlu.
Privasi Terancam: Bagi beberapa emak-emak sosialita, membagikan kehidupan pribadi mereka di media sosial dapat membawa risiko terhadap privasi mereka dan keluarga mereka. Informasi yang terlalu terbuka dapat dieksploitasi atau digunakan secara negatif oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Secara keseluruhan, munculnya fenomena emak-emak sosialita telah membawa perubahan yang kompleks dalam masyarakat modern, memperluas peran dan pengaruh ibu rumah tangga dalam ranah publik, namun juga membawa tantangan baru yang perlu dihadapi.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H