Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jose Mourinho: Si Kontroversi yang Selalu Dicintai

30 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:15 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://bola.okezone.com/read/2024/03/28/51/2989448/gara-gara-presiden-real-madrid-jose-mourinho-batal-jadi-pelatih-timnas-portugal)

Jose Mourinho lahir pada 26 Januari 1963 di Setbal, Portugal. Masa muda Mourinho diwarnai oleh minat yang mendalam dalam olahraga, khususnya sepak bola, yang menjadi cinta sejatinya sejak kecil. Ayahnya, Jos Manuel Mourinho Flix, seorang mantan pemain sepak bola dan pelatih, memberikan pengaruh yang kuat pada dirinya, membimbingnya dalam memahami permainan dan memupuk semangat kompetitifnya. 

Mourinho awalnya bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional, tetapi cedera menghalangi jalannya. Namun, dia tidak menyerah pada obsesinya untuk terlibat dalam olahraga ini, dan beralih ke jalur pelatihan. Dia mengejar pendidikan formal dalam manajemen olahraga dan melangkah ke dunia pelatihan sepak bola. Masa muda Mourinho adalah masa di mana fondasi-fondasi kepemimpinan, pengetahuan tentang permainan, dan semangat persaingannya diukir, yang akhirnya membentuknya menjadi salah satu pelatih terbesar yang pernah ada.

Mengawali karir Jose Mourinho di dunia sepak bola, ia kemudian memulainya sebagai seorang asisten pelatih di klub sepak bola Portugal, Sporting Lisbon. Setelah itu, dia pindah ke FC Porto di mana dia menjabat sebagai asisten pelatih di bawah manajer Sir Bobby Robson. Namun, talenta dan visinya segera diperhatikan, dan dia diberi kesempatan untuk menjadi manajer tim utama Unio de Leiria pada tahun 2001. Mourinho mengejutkan banyak orang dengan kesuksesannya di Unio de Leiria, yang kemudian membawanya ke FC Porto sebagai manajer pada tahun 2002.

 Di Porto lah, Mourinho mencapai puncak kesuksesannya dengan memenangkan Liga Champions UEFA pada tahun 2004, mengukuhkannya sebagai salah satu manajer paling menjanjikan di Eropa. Awal karirnya yang gemilang ini menandai langkah awal yang brilian dalam perjalanan karir Mourinho yang mengesankan di dunia sepak bola.

Rekam jejak karir Jose Mourinho mencerminkan keberhasilan yang luar biasa dan prestasi yang istimewa di berbagai klub sepak bola terkemuka di Eropa. Setelah sukses dengan FC Porto, di mana dia memenangkan Liga Champions UEFA pada tahun 2004, Mourinho kemudian melanjutkan karirnya dengan sukses di klub-klub papan atas seperti Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United.

Di Chelsea, Mourinho memenangkan gelar Liga Premier Inggris sebanyak tiga kali (2005, 2006, 2015), serta Piala FA dan Piala Liga Inggris. Di Inter Milan, dia memenangkan gelar Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions UEFA, mencapai prestasi ganda dengan meraih treble di musim 2009-2010. Bersama Real Madrid, Mourinho mengukir sejarah dengan memenangkan gelar La Liga, mengakhiri dominasi Barcelona yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Meskipun masa-masa terakhirnya di beberapa klub tidak selalu tanpa kontroversi, Mourinho tetap menjadi salah satu pelatih terkemuka di dunia sepak bola. Pada tahun 2017, dia memimpin Manchester United memenangkan Liga Europa UEFA. Rekam jejak karirnya yang mengesankan dan prestasi yang istimewa tidak hanya mencakup gelar-gelar domestik, tetapi juga pencapaian besar di tingkat Eropa, menjadikannya salah satu pelatih paling sukses dan dihormati dalam sejarah olahraga. Tak cukup sampai di situ, pada musim 2021/2022 Jose Mourinho berhasil membawa AS Roma meraih gelar pertamanya di kancah eropa setelah berhasil menjuarai Liga Konferensi Eropa setelah menang di final melawan Fayenord.

Sejarah Munculnya Julukan "The Special One"

(https://www.viva.co.id/bola/bola-sejagat/1290038-sukses-porto-di-liga-champions-dan-munculnya-sosok-jose-mourinho)
(https://www.viva.co.id/bola/bola-sejagat/1290038-sukses-porto-di-liga-champions-dan-munculnya-sosok-jose-mourinho)

Julukan "The Special One" bagi Jose Mourinho muncul karena pernyataan yang dibuatnya pada konferensi pers pengenalan saat pertama kali dia diperkenalkan sebagai manajer Chelsea pada tahun 2004. Saat itu, Mourinho menyatakan, "Please don't call me arrogant, but I'm European champion and I think I'm a special one." (Tolong jangan panggil saya sombong, tapi saya juara Eropa dan saya pikir saya spesial). Pernyataan ini menarik perhatian publik dan media karena menunjukkan rasa percaya diri yang besar namun juga sebuah klaim yang berani.

Julukan "The Special One" segera menyebar di media dan di kalangan penggemar sepak bola. Ini tidak hanya karena pernyataan kontroversialnya, tetapi juga karena kesuksesannya yang cepat di klub-klub sebelumnya, terutama kemenangan Liga Champions UEFA bersama FC Porto pada tahun 2004. Julukan ini mencerminkan pandangan Mourinho tentang dirinya sendiri sebagai sesuatu yang istimewa dalam dunia sepak bola, dan telah melekat pada dirinya sepanjang karirnya.

Kontroversi, Arogan, dan Ambisius

(https://www.dw.com/sw/mourinho-na-wenger-waonyeshana-uhasama/a-18625202)
(https://www.dw.com/sw/mourinho-na-wenger-waonyeshana-uhasama/a-18625202)

Kontroversi, arogansi, dan ambisi yang tampak kuat dalam kepribadian Jose Mourinho bisa dipahami dari berbagai faktor. Pertama, dia memiliki standar yang sangat tinggi untuk dirinya sendiri dan timnya. Ambisinya untuk meraih kesuksesan dalam sepak bola sering kali dianggap sebagai ciri khasnya, dan dia tidak segan-segan untuk menunjukkan ketidakpuasan atau kritik terhadap pemain, staf, atau bahkan wasit jika mereka tidak memenuhi ekspektasinya. Selain itu, kompetitifitasnya yang luar biasa juga berkontribusi pada sikapnya yang arogan. Mourinho selalu ingin menjadi yang terbaik, dan kepercayaan dirinya yang kuat terkadang diinterpretasikan sebagai arogansi oleh beberapa orang.

Selain itu, peran media dan tekanan yang terus-menerus dalam dunia sepak bola juga dapat memengaruhi sikapnya. Mourinho sering berada di bawah sorotan media yang intens, terutama karena kepopulerannya dan kesuksesan klub yang dia tangani. Hal ini dapat menciptakan lingkungan di mana setiap tindakan atau pernyataan yang dia lakukan menjadi bahan diskusi yang intens, yang kemudian dapat meningkatkan persepsi tentangnya sebagai sosok kontroversial.

Namun demikian, di balik sikapnya yang kontroversial, Mourinho juga dihormati karena dedikasinya terhadap permainan dan kemampuannya sebagai manajer. Ambisinya yang besar dan kerja kerasnya telah mengantarkannya meraih banyak kesuksesan di berbagai klub di seluruh Eropa. Oleh karena itu, sikapnya yang kontroversial dan arogan juga bisa dianggap sebagai bagian dari kepribadiannya yang kuat dan karakteristiknya sebagai seorang pemimpin di dunia sepak bola.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun