Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based-Learning) & Bagaimana Penerapannya di Kelas?

12 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 12 Maret 2024   22:08 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(teachermagazine.com)

Problem-Solving PBL: Model ini menekankan pada pengembangan keterampilan pemecahan masalah. Siswa diberikan masalah yang memerlukan pemikiran kritis dan pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki.

Team-Based PBL: Siswa bekerja dalam kelompok tim untuk menyelesaikan masalah. Kolaborasi dan komunikasi antaranggota tim menjadi fokus utama dalam model ini.

Setiap model PBL memiliki karakteristik dan keunikan sendiri, dan pemilihan model tergantung pada tujuan pembelajaran, konteks kelas, dan preferensi guru. Model-model ini dapat diadaptasi dan dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan spesifik dalam konteks pembelajaran.

Cara Penerapan Model Pembelajaran (PBL) di Kelas

(trueplookpanya.com)
(trueplookpanya.com)

Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) di kelas melibatkan serangkaian langkah untuk memastikan pembelajaran yang efektif dan berorientasi pada pemecahan masalah. Berikut adalah cara menerapkan PBL di kelas:

1) Identifikasi Tujuan Pembelajaran:
Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui PBL.
Pastikan tujuan tersebut terkait dengan kurikulum dan keterampilan yang diinginkan.

2) Pilih Masalah yang Relevan:
Pilih masalah yang menarik dan relevan bagi siswa.
Pastikan masalah tersebut memerlukan pemecahan melalui penelitian dan kolaborasi.

3) Bentuk Kelompok atau Tim:
Bagi siswa menjadi kelompok atau tim kecil.
Pastikan setiap tim memiliki anggota yang beragam untuk merangsang kolaborasi.

4) Perkenalkan Masalah:
Sajikan masalah kepada siswa dengan cara menarik dan menantang.
Pastikan siswa memahami tujuan pembelajaran dan signifikansi masalah.

5) Siswa Membuat Pertanyaan dan Hipotesis:
Dorong siswa untuk merumuskan pertanyaan dan hipotesis mereka sendiri terkait masalah.
Ini dapat memotivasi siswa untuk mencari jawaban dan solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun